Selasa, 2 September 2025

Inilah Dukun yang Meculik dan Menyekap Hasmi Selama 15 Tahun di Bebatuan

Seorang wanita yang hilang 15 tahun lalu ditemukan di dalam goa di Desa Bajugan, Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah, Minggu (5/8/2018).

Editor: Sugiyarto
Istimewa, Tribun Video
Sosok Dukun Penculik Hasni Selama 15 Tahun, di Tolitoli Sulawesi Tengah, yang ditemukan pada Minggu (5/8/2018) 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang wanita yang hilang 15 tahun lalu ditemukan di dalam goa di Desa Bajugan, Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah, Minggu (5/8/2018).

Wanita tersebut bernama Hasmi, yang diculik saat masih berusia 13 tahun di 2003 lalu, dan baru ditemukan pada Minggu (5/8/2018).

Penculiknya saat ini sudah ditahan polisi, untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut atas aksi penculikan tersebut.

"Benar, anak ini sudah hilang sejak 2003," kata Kapolres Tolitoli, AKBP M Iqbal melalui sambungan telepon, Minggu (5/8/2018).

Ditemukannya Hasni berawal dari laporan Makmun (63), ayah korban, warga Dusun Panyapu, Desa Galumpang, Kecamatan Dako Pamean, Tolitoli.

M Iqbal mengatakan, pelaku bernama Jago (83) dan merupakan paranormal terkenal di Bajugan.

"Pelaku adalah paranormal yang sudah terkenal di sini," lanjutnya.

Terpisah Kapolsek Dakopamean Ipda Dickri Sukarjo yang turut dalam penemuan Hasmi mengungkapkan, pelaku penculikan adalah seorang pria tua, warga Desa Bajugan bernama Jago.

“Setelah mendapat laporan warga, kami mengunjungi orang tua korban untuk sama sama melakukan penangkapan terhadap si pelaku,” kata Dickri.

Korban jelas Kapolsek ditemukan pada siang hari dalam kondisi memprihatinkan.

Pelaku menyembunyikan korban dibalik sebuah batu besar yang menyerupai gua di lokasi yang berjarak sekitar 100 meter dari rumah pelaku.

“Ada ruangan kecil berukuran satu meter setengah kali satu meter setengah di dalam batu itu dan ada tempat tidur berupa dipan yang terbuat dari anyaman bambu. Lokasinya perbukitan tak jauh dari rumah pelaku,” sebutnya.

Aksi pelaku kaya Dickri terungkap setelah berkembang informasi dikalangan warga Desa Bajugan bahwa pelaku sering terlihat membawa seorang anak gadis ke rumahnya jika malam hari tiba.

Akan tetapi, masyarakat tidak pernah melihat anak gadis itu di rumah pelaku pada siang hari.

“Jadi mungkin kalau malam pelaku membawa korban ke rumahnya. Sekitar subuh dini hari baru disembunyikan lagi ke dalam batu. Karena memang lokasinya tak jauh dari rumah pelaku,”urainya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan