Selasa, 2 September 2025

Inilah Dukun yang Meculik dan Menyekap Hasmi Selama 15 Tahun di Bebatuan

Seorang wanita yang hilang 15 tahun lalu ditemukan di dalam goa di Desa Bajugan, Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah, Minggu (5/8/2018).

Editor: Sugiyarto
Istimewa, Tribun Video
Sosok Dukun Penculik Hasni Selama 15 Tahun, di Tolitoli Sulawesi Tengah, yang ditemukan pada Minggu (5/8/2018) 

Orang tua korban jelas Kapolsek mengakui telah menyangka anak gadisnya hilang dan meninggal dunia. 

Sejak tahun 2003 orang tua korban menurutnya sempat melakukan upaya pencarian namun tak membuahkan hasil.

“Dua tahun lamanya orang tua mencari korban ini. Akhirnya putus asa dan menghentikan pencarian karena dianggap sudah hilang atau meninggal dunia,”sebutnya.

Kondisi korban sendiri saat ditemukan lanjut Dickri masih dalam keadaan trauma. Korban tak bisa diajak bicara sehingga belum banyak informasi yang bisa dihimpun penyidik berkaitan modus penculikan itu.

Sedangkan pelaku bernama Jago, saat ini sudah ditahan di sel Polsek Dakopamean untuk menjalani pemeriksaan lebih jauh.

Pihaknya pun kata Dickri masih mendalami motif dibalik penculikan itu. Untuk memastikan sejumlah hal, misalnya apakah korban telah mengalami kekerasan seksual selama dalam masa penculikan itu.

“Kita akan koordinasikan dengan unit perlindungan perempuan dan anak di Polres Tolitoli,”tuturnya.

Beginilah kondisi Hasmi saat ditemukan

Pihaknya juga memastikan bahwa korban memang benar anak dari kedua orang tua yang kehilangan anaknya tahun 2003 silam.

“Orang tua korban masih mengenali ciri ciri fisik anaknya dan memastikan itu memang anak mereka,” kata Dickry.

Saat ditemukan korban diduga kuat telah mengalami kekerasan seksual hingga hamil selama dalam masa penculikan.

Pasalnya,  informasi yang beredar di masyarakat, terdapat beberapa pusara yang diduga jenazah janin hasil pemerkosaan pelaku.

“Ada gundukan tanah mirip kuburan di sekitar lokasi penemuan korban. Tapi kita belum tau apakah itu kuburan atau bukan. Kami hanya menduga itu kuburan janin hasil pelecehan,” kata Nadir, tokoh pemuda Desa Galumpang.

Menurut Nadir, saat dijemput, korban awalnya enggan untuk diajak pulang oleh polisi dan warga.  

Korban Bahkan selalu meminta bertemu pelaku. Korban pun hanya mampu berata dirinya takut sama tete Jago, si pelaku penculikan.

 “Korban mau ikut warga setelah dibilang bahwa akan dibawa ke rumah tete Jago,”sebut Nadir.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan