Nomor Ponsel PSK Berseliweran di Ponsel dan Medsos, Ternyata Modus Baru Prostitusi di Surabaya
Nomor telepon seluler (ponsel) wanita penghibur alias PSK banyak dibagikan di media sosial Facebook
Editor:
Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Nomor telepon seluler (ponsel) wanita penghibur alias PSK banyak dibagikan di media sosial Facebook.
Pantauan Surya.co.id (surabaya.tribunnews.com), Rabu (05/12/2018), nomor-nomor ponsel PSK itu disebut bisa dihubungi via whatsapp (WA) bagi mereka yang tertarik untuk bertransaksi.
Fakta terbaru bertebarannya nomor ponsel PSK inilah yang membuktikan praktik prositusi berbasis media sosial masih marak terjadi di Surabaya dan kota-kota besar lain.
"Surabaya Pusat Include room, by WA, 082143777XXX," demikian bunyi promosi seorang akun berinisial JB di sebuah grup Facebook berdasarkan pantauan Surya.co.id (surabaya.tribunnews.com), Rabu (05/12/2018) malam.
"Ready srbya timur (menyebut nama apartamen), 3slot ajha ya...malam ini, 089676867XXX," bunyi promosi lain dari akun facebook berinisial DB.
Kanit PPA Satreskrim Polrestabes Surabaya AKP Ruth Yeni sebelumnya menyatakan, Sebanyak 90 persen kasus prostitusi di Surabaya sekarang pakai modus lewat medsos atau secara online.
"Mulai pakai facebook, twitter, BBM dan medsos lainnya," sebut Ruth, beberapa waktu lalu.
Sedangkan sisanya 10 persen, kata Ruth memakai modus konvensional seperti yang dilakukan di eks lokalisasi Dolly dan bekas-bekas tempat lokalisasi lainnya.
"Sekarang hampir semuanya tindak pidana trafficking dilakukan secara online. Ini yang kami awasi terus," terang Ruth.
Baca: Gempa 5,3 SR Dirasakan Kuat di Lombok dan Mataram, Sebagian Siswa SD Dipulangkan Lebih Awal
Menurut Ruth, kini unit PPA terus mengawasi tindakan prostitusi yang memakai sarana medsos.
Petugas menelusuri dan mengawasi grup-grup Facebook dan medsos lainnya yang dijadikan ajang penawaran dan sarana prostitusi.
"Ada banyak grup-grup facebook yang dipakai sarana prostitusi," tutur Ruth.
Terbaru, 2 wanita Semarang diciduk dari hotel di Surabaya karena berpraktik prostitusi berbasis medsos.
Ya, pertemanan Anitasari (22) dan rekannya NZ berujung bisnis prostitusi.
Tersangka menawarkan rekannya melalui media sosial untuk layanan seksual di Surabaya.
Mereka mengaku jauh-jauh datang dari Semarang ke Surabaya setelah mendapat beberapa order.