Senin, 8 September 2025

Nomor Ponsel PSK Berseliweran di Ponsel dan Medsos, Ternyata Modus Baru Prostitusi di Surabaya

Nomor telepon seluler (ponsel) wanita penghibur alias PSK banyak dibagikan di media sosial Facebook

Editor: Hendra Gunawan
Surya/Nurika Anisa
Dua perempuan asal Semarang (pakai topeng) ditangkap di sebuah hotel di Surabaya terkait kasus prostitusi online beberapa waktu lalu. Nomor ponsel PSK disebar di Facebook untuk menjaring pelanggan. 

Usianya masih terbilang muda, Anitasari menjual teman sebayanya melalui media sosial seharga Rp 1,3 juta sekali kencan.

Tersangka menawarkan korban dengan berbagai layanan seperti layanan hubungan seks dengan tiga orang.

Imbalan yang dijanjikan Anitasari kepada korbannya sebesar Rp 600 ribu.

"Tarifnya Rp 1,3 juta, dibagi dua," kata Kanit PPA Polrestabes Surabaya AKP Ruth Yeni, jumat (14/9/2018).

Perempuan pekerja freelance ini mengaku sudah sekitar satu tahun melakukan bisnis prostitusi.

"Melalui media sosial kemudian DP ditransfer, pembayaran selanjutnya saat bertemu di Surabaya," kata Ruth Yeni.

PSK Instal Aplikasi

Di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, modus prostitusi lebih canggih.

Dua aplikasi media sosial, BeeTalk dan WeChat, disalahgunakan para PSK untuk mengembangkan bisnisnya.

Mereka menggunakannya untuk menjaring para pelanggan.

LolaNB misalnya, lewat BeeTalk dia menawarkan jasa dengan tarif Rp 700 ribu di sebuah hotel kawasan MT Haryono Kota Banjarmasin.

"st700 Free Room, Hotel....," tulisnya.

Tarif yang dipasang LolaNB ini masih bisa dinego.

Buktinya saat tim investigasi BPost (grup Surya.co.id) mencoba menego harga, perempuan itu tidak segan-segan menurunkannya.

" Boleh, tapi Rp 300 ribu," ujarnya.

Halaman
1234
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan