Rekor Pelayanan Keliling Dokumen Kependudukan Di Cibaliung Pandeglang
Yanling, atau pelayanan keliling, urusan dokumen kependudukan yang digelar di desa ini memang berlangsung sangat luar biasa
Penulis:
Srihandriatmo Malau
Editor:
Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anjen Apandi, Kepala Desa (Kades) Sukajadi Kecamatan Cibaliung, Pandeglang, Banten itu tampak lelah.
Mengenakan baju batik, bertopi, pria berkumis ini membiarkan seluruh ruangan di kantor Desa dimanfaatkan warga untuk duduk melepas lelah.
Baca: KPU: Suket Bisa Untuk Mencoblos Sepanjang Dikeluarkan Dukcapil dan Jelas Keterangannya
Sebagian duduk di kursi plastik, lainnya di sofa dan banyak yang berdiri saja sambil ngobrol. Tidak sedikit pula yang rebahan di lantai yang tidak terlalu bersih.
Meski sang Kades tampak lelah, tetapi dia tetap tersenyum. Dia senang melihat selama dua hari ini kantor desa bak orang sedang punya hajatan.
Yanling, atau pelayanan keliling, urusan dokumen kependudukan yang digelar di desa ini memang berlangsung sangat luar biasa.
Selama dua hari ini kantor desa yang tidak terlalu besar itu dipadati penduduk sejak pagi hingga larut malam.
Awalnya, jadwal yang dibuat Dinas Dukcapil Pandeglang, yanling diselenggarakan selama dua hari, Rabu (27/3/2019) kemarin, dan berakhir Kamis (28/3/2019).
Tapi apa mau dikata, melihat antusiasme warga yang luar biasa besar, sampai sore tadi warga masih berjubel belum mendapatkan giliran pelayanan, Kadis Dukcapil Kabupaten Pandeglang mengambil keputusan yanling diperpanjang.
Tidak tanggung-tanggung, tidak hanya diperpanjang sehari, melainkan sampai Minggu (31/3/2019). Berarti yanling berlangsung selama lima hari.
"Saya mohon maaf tidak bisa melayani dengan baik dan ruangan kurang memadai," ujar Apandi, kepada Tribunnews.com, Kamis (29/3/2019) malam.
Perihal berjubelnya warga yang datang dari pagi hingga jam 23.00 WIB, terjadi karena Camat Cibaliung mengeluarkan surat edaran ke seluruh kades se Kecamatan, untuk menggerakkan warganya yang tidak memiliki dokumen kependudukan datang di kantor desa Sukajadi.
"Yanling yang sedianya hanya dipersiapkan untuk melayani warga desa sini, akhirnya harus melayani warga dari sembilan desa," tutur Kades, sumringah, sambil menyeka keringat di dahinya.
Relawan Institut Kewarganegaraan Indonesia (IKI) wilayah Pandeglang, Indriyanto dkk, mau tidak mau harus meluangkan waktunya selama dua hari lagi untuk membantu Dinas Dukcapil.
Yang patut diacungi jempol, menurut Peneliti Senior IKI, Swandy Sihotang, kru Dinas Dukcapil yang siap memperpanjang yanling sampai lima hari, selain para Relawan IKI yang tidak mengenal lelah.