Virus Monkeypox
Hoaks Virus Cacar Monyet atau Monkeypox Masuk Wilayah Batam, Kementerian Kesehatan Beri Penjelasan
Hoaks cacar monyet atau monkeypox telah masuk wilayah Batam, Kementerian Kesehatan beri penjelasan.
Editor:
Pravitri Retno W
"Penularan pada manusia terjadi karena kontak dengan monyet, tikus gambia dan tupai, atau mengonsumsi daging binatang yang sudah terkontaminasi."
"Inang utama dari virus ini adalah rodent atau tikus," ujar Anung.
Sementara itu, penularan penyakit cacar monyet dari manusia ke manusia sangat jarang.
Pencegahan penyakit ini dapat dicegah dengan menerapkan gaya hidup bersih dan sehat.
Masyarakat dapat menghindari kontak langsung dengan tikus atau primata, mencuci tangan dengan sabun, membatasi makanan daging yang tidak dimasak dengan baik, menghindari kontak fisik dengan orang yang terinfeksi atau material yang terkontaminasi, serta menghindari kontak dengan hewan liar atau memakan daging yang diburu dari hewan liar.
Anung menambahkan, gejala penyakit cacar monyet berupa demam tinggi mendadak, pembesaran kelenjar getah bening, sakit kepala hebat, nyeri punggung, ruam pada kulit, nyeri otot dan lemas.
"Ruam pada kulit muncul pada wajah kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya."
"Ruam ini berkembang mulai dari bintik merah seperti cacar (makulopapula), lepuh berisi cairan bening, lepuh berisi nanah, kemudian mengeras," ujar Anung.
Anung menuturkan, penyakit ini hanya dapat didiagnosis melalui pemeriksaan laboratorium.
"Tidak ada pengobatan khusus atau vaksinasi yang tersedia untuk infeksi virus monkeypox."
Baca: Cara Cegah Cacar Monyet yang Dilakukan Tanjungpinang, Batam, dan Riau, Kenali Gejalanya
"Pengobatan simptomatik dan supportif dapat diberikan untuk meringankan keluhan yang muncul," tutur dia.
(Kompas.com/Mela Arnani)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "[HOAKS] Cacar Monyet Ditemukan di Wilayah Batam"