Mbah Kirman Kayuh Becak Surabaya-Denpasar Demi Hadiri Kongres PDIP di Bali
Kepulan asap rokok kretek tidak lepas dari bibir Sukirman, pria 65 tahun asal Kota Pahlawan Surabaya.
Editor:
Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Kepulan asap rokok kretek tidak lepas dari bibir Sukirman, pria 65 tahun asal Kota Pahlawan Surabaya.
Dengan modal nekat alias Bonek (Bondho Nekat) ia mengayuh becak sejauh sekitar 431 km dari Ibukota Jawa Timur itu ke Bali.
Ia datang jauh-jauh ke Bali demi hadir di Kongres V PDIP Bali yang akan diselenggarakan 8-11 Agustus 2019 mendatang.
Mbah Kirman begitu ia biasa disapa mengaku berangkat dari kediamannya di Kelurahan Menur Pumpungan, Kecamatan Sukolilo Kota Surabaya pada Rabu (31/7/2019) malam.
"Saya berangkat dari Menur Pumpungan, Sukolilo tanggal 31 malam," katanya saat ditemui di depan Sekretariat DPD PDIP Bali, Senin sore.
Mbah Kirman juga menceritakan selama perjalanan menuju Bali ia biasa istirahat di atas becaknya.
Selama itu pula ia yang dibantu oleh masyarakat memberinya sumbangan baik berupa makanan ataupun uang kepada dirinya.
"Saya istirahat di mana saja, di pom bensin, kita mampir-mampir, kadang ada yang ngasih, namanya kita nggak ada anggaran, namanya saja simpatisan," paparnya.
Saat disinggung alasannya ia rela mengayuh becak dari Surabaya ke Denpasar.
Dirinya mengaku hal ini dilakukan karena dirinya merupakan pengikut setia dari Bung Karno dan Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri.
"Bukan ketemu atau foto sama Bu Mega saja. Saya hanya fanatik betul sama keluarga Bung Karno, Pejah Gesang Ndherek Bung Karno, Pejah Gesang Ndherek Ibu (Megawati)," tegasnya.
Dirinya juga berujar telah menjadi pengikut Bung Karno sejak zaman Orde Lama yakni pada masa Partai Nasional Indonesia atau PNI berdiri.
"Mulai PNI ya, sampai 96 jaman susah sampai sekarang," akunya.
Ia mengaku akan ada di Bali sampai kongres berakhir pada tanggal 11 Agustus mendatang.
Dan menariknya ia kembali ke Surabaya juga dengan mengayuh becak.