Kamis, 21 Agustus 2025

Pengakuan Prada DP Mulai dari Cekik Vera Hingga Memutilasi, Sempat Merasa Iba

Dalam persidangan tersebut, Prada DP mengatakan sempat kebingungan menghilangkan jejak setelah membunuh kekasihnya dengan cara dicekik

Kompas.com/Aji YK Putra
Prada DP memperagakan cara mencekik Fera Oktaria (21) kekasihnya sendiri ia telah ia bunuh saat di Pengadilan Militer I-04 Palembang, Kamis (15/8/2019) 

TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Sidang kasus pembunuhan disertai mutilasi seorang perempuan bernama Vera Oktaria (21) dengan terdakwa Prada DP kembali digelar di Pengadilan Militer I-04 Palembang, Kamis (15/8/2019).

Dalam persidangan tersebut, Prada DP mengatakan sempat kebingungan menghilangkan jejak setelah membunuh kekasihnya dengan cara dicekik.

Baca: Tangis Prada DP Pecah Saat Oditur Tanya Soal Momen Vera Oktaria Antarkan Dirinya Ikut Pendidikan TNI

Sidang Prada DP di pengadilan militer I-04 Jakabaring Palembang, Kamis (8/8/2019). TRIBUNSUMSEL.COM/SHINTA DWI ANGGRAINI
Sidang Prada DP di pengadilan militer I-04 Jakabaring Palembang, Kamis (8/8/2019). TRIBUNSUMSEL.COM/SHINTA DWI ANGGRAINI (Tribunsumsel.com/Shinta Dwi Anggraini)

Vera Oktaria dibunuh di kamar nomor 06 penginapan Sahabat Mulya, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan, pada 8 Mei 2019.

Niat untuk mutilasi itu pun muncul setelah dirinya melihat gergaji besi yang ada di dalam gudang.

Sembari membawa gergaji, Prada DP langsung kembali masuk ke dalam kamar.

Seluruh pakaian yang ia gunakan dilepas agar tak terkena percikan darah dari jasad Vera Oktaria.

"Seluruh baju Vera Oktaria juga dilepas, langsung saya bawa ke kamar mandi," kata Prada DP.

Saat mutilasi berlangsung, sekitar tiga menit, gergaji yang digunakan patah.

Prada DP kembali bingung untuk menghilangkan jejak.

Pagi menjelang, ia memutuskan untuk ke rumah pamannya bernama Dodi Karnadi (36) yang hanya berjarak sekitar 2 kilometer dari tempat penginapan.

Setelah bertemu Dodi, Prada DP mengaku telah membunuh Vera Oktaria dan meminta bantuan pamannya.

Dodi sempat terkejut dan kebingungan atas ulah keponakannya tersebut.

Ia lantas memberikan kantong plastik ukuran besar kepada Prada DP untuk menyembunyikan tubuh Vera Oktaria ke dalam tas setelah dimutilasi.

"Kantong plastik itu untuk memasukkan jenazah Vera Oktaria setelah dipotong agar darahnya tidak netes. Setelah dari rumah Dodi, saya membeli tas dan koper di pasar," ujarnya.

Saat bertemu Dodi, Prada DP mengaku pamannya menyarankan agar jasad korban dimutilasi dan dimasukkan ke dalam koper sehingga bisa dibawa keluar kamar.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan