Sebelum Meninggal Saat Ikut Diksar Unila, Arga Pamit pada Orang Tua Ikut Camping
Arga pamit kepada dia dan ibunya untuk camping. Ia kemudian mengantar Arga mengikuti kegiatan itu.
Editor:
Dewi Agustina
Sekitar pukul 14.00 WIB, Minggu, dia mendapat telepon dari pihak Rumah Sakit Bumi Waras.
Pihak rumah sakit itu mengabari jika anaknya dirawat di sana.
Denny bersama istrinya langsung menuju RSBW Bandar Lampung.
Setibanya di RS, justru pihak RS meminta maaf karena sengaja tidak menerangkan apa yang sebenarnya terjadi pada Arga. Bahwa Arga sudah meninggal.
Baca: Putra Nababan Masih Nyaman Pakai Setelan Jas yang Biasa Dikenakannya Saat Masih Jadi Jurnalis
Menurut Denny, pihak RS menginformasikan putranya tiba di rumah sakit sudah dalam keadaan kaku.
Ia pun melihat ke kamar mayat dan mendapati putranya terbujur memakai kaus dalam dan celana pendek.
"Lihat kaki penuh dengan luka, memar dan biru, begitu juga muka dan tangannya," kata Denny.
Istrinya, Rosdiana yang melihat kondisi buah hatinya langsung pingsan.
Denny sempat panik dan berupaya menyadarkan Rosdiana. Kemudian meminta jasad Arga dibawa pulang saja.
Denny sempat meminta visum atau autopsi kepada RSBW tapi tidak ada pelayanan tersebut dan menyarankan ke RSUDAM.
Sehingga Arga dibawa kembali ke Pringsewu setelah istrinya meminta.

Denny menyatakan ikhlas atas kematian anaknya.
Namun, saudara kandung Arga menginginkan pihak terkait memberikan keterangan kepada keluarga soal apa yang menyebabkan luka-luka di tubuh Arga.
Keluarga menduga adanya kekerasan fisik sehingga melapor ke Mapolres Pesawaran.
Kakak kandung Arga, Gani Dewantara (27) menuturkan, keluarga meminta kepolisian mencari titik terang penyebab kematian Arga.