Senin, 25 Agustus 2025

Rusuh di Papua

Komnas HAM Dukung Jokowi Selesaikan Konflik Papua Dengan Dialog

"Ini langkah baik menyelesaikan masalah bangsa dengan berdialog. Saya berharap beberapa saat ke depan presiden mau membuka dialog," katanya

SURYA/HAYU YUDHA PRABOWO
Pengungsi dari Wamena, Papua, tiba di Lanud Abdulrachman Saleh, Malang, dengan menggunakan pesawat Hercules TNI AU, Selasa (2/10/2019). Sebanyak 120 pengungsi yang berasal dari Jawa Timur tiba di Malang untuk kembali ke daerah asal, pasca kerusuhan di Wamena yang mengakibatkan 33 orang tewas. SURYA/HAYU YUDHA PRABOWO 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka peluang adanya dialog antara pemerintah dengan tokoh-tokoh papua yang bersebrangan dengan pemerintah.

Usulan itu digulirkan untuk menghentikan konflik di wilayah timur Indonesia.

Baca: Lika-Liku Perjalanan Kylie Jenner & Travis Scott hingga Miliki Stormi Webster, Berawal di Coachella

Menanggapi hal tersebut, Anggota Komnas HAM, Amirudin Al Rahab menyatakan akan mendukung rencana presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk melakukan dialog dengan perwakilan Papua untuk menyelesaikan konflik.

"Ini langkah baik menyelesaikan masalah bangsa dengan berdialog. Saya berharap beberapa saat ke depan presiden mau membuka dialog yang seperti apa. Apa yang mau di dialogkan, ini harus ada yang merumuskan," kata Amirudin dalam sebuah diskusi di sekretariat Iluni UI, Jakarta, Kamis (3/10/2019).

Ke depan, Amirudin juga mengatakan, Jokowi bisa mulai menunjuk utusan atau penghubung yang bisa jadi perantara dialog antara pemerintah dengan tokoh Papua.

Juga menunjuk pihak mana saja yang bisa diajak berunding untuk selesaikan konflik di Papua.

"Pintu yang kita ketuk itu yang mana. Kalau tidak ada pintu yang pasti, nanti ada 20 pintu yang dibuka. Kalau sudah ada pihak itu, kita bisa bicara," ungkapnya.

Namun demikian, ia memahami untuk menyelesaikan masalah Papua bukan langkah yang mudah.

Baca: Anggota DPR Dapat Gaji Fantastis dan Uang Pensiun Seumur Hidup, Iwan Fals Ngiler: Ada Lowongan Gak?

Artinya, kesepakatan penyelesaian masalah tidak bisa hanya dilakukan sekali pertemuan dengan para tokoh Papua.

"Melihat Papua itu bukan persoalan papua, ini persoalan kebangsaan kita. Apa yang dikatakan presiden siap berdialog kita dorong sama-sama. Tentu saya menyadari tidak sekali jalan kelar. Harus beberapa kali dan dengan beberapa kelompok," pungkasnya.

Warga yang tinggalkan Papua terus mengalir

Sebanyak 120 warga Jawa Timur yang dipulangkan dari Wamena, Papua, telah tiba di Malang, Rabu (2/10/2019).

Mereka diangkut menggunakan pesawat hercules C-130 dan tiba di Pangkalan Udara (Lanud) Abdulrachman Saleh, Kabupaten Malang sekitar pukul 15.00 WIB.

Baca: NasDem dan PPP Terbuka Dukung Bamsoet Jadi Ketua MPR

Kedatangan mereka dari Wamena langsung disambut oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.

Selanjutkan, mereka akan diantar ke rumah asalnya masing-masing dan diserah terimakan ke Dinas Sosial setempat.

Khofifah mengatakan, dari 120 warga yang dipulangkan terdiri dari 115 orang dewasa dan lima orang anak-anak.

Tidak hari ini saja, tiga hari sebelumnya secara berturut-turut juga ada warga Jawa Timur yang dipulangkan dari Wamena.

“Jadi sebetulnya sudah tiga hari yang lalu tiap hari ada yang datang. Ada yang lewat Semarang, kemarin via Makassar, hari ini sebagian ada yang landing di Surabaya,” katanya.

Khofifah mengatakan, keputusan untuk memulangkan warganya dari Wamena itu supaya terhindar dari kerusuhan yang terjadi.

“Jadi sesuai dengan kapasitas hercules kita ingin memberikan perlindungan evakuasi kepada terutama warga Jatim, di dalam rombongan ini tidak semua warga Jatim tetapi bahwa mereka siapapun harus mendapatkan perlindungan keamanan dan mereka harus terproteksi,” katanya.

Sebelum diantar ke kampung halaman masing-masing, semua rombongan dibawa Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) yang ada di Kota Malang.

Di sana akan dipersiapkan proses pemulangannya.

Baca: Ternyata Masih Ada Ribuan Warga Jatim di Wamena Butuh Dievakuasi

“Kita akan mengantarkan mereka sampai di titik di mana mereka akan berkumpul bersama keluarga mereka. Kemudian menyampaikan informasi ini kepada seluruh dinas sosial sehingga ada berita acara kepada dinas sosial masing-masing kota dan kabupaten,” katanya.

Sementara itu, kepulangan warga Jawa Timur dari Wamena akibat kerusuhan yang terjadi di daerah itu.

Seluruh bangunan miliknya habis dibakar. (Kontributor Malang, Andi Hartik)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: 120 Warga Jatim Pengungsi Wamena Tiba di Malang

Warga yang ingin pulang ke Sulsel disediakan kapal laut

Pemerintah tidak hanya mengerahkan pesawat Hercules milik TNI AU saja untuk mengangkut warga yang ingin tinggalkan Wamena, Papua.

Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman mengungkapkan kapal laut milik Pelni juga dikerahkan untuk mengakomodir para warga.

Baca: Rusuh Wamena, Buruh Pabrik Tahu Nyaris Kena Amuk Massa, Terkepung, Diselamatkan Warga Lokal

Menurut dia, ada puluhan ribu pengungsi dari berbagai daerah di Indonesia yang akan meninggalkan Wamena pascakerusuhan terjadi.

“Selain menggunakan pesawat Hercules untuk mengevakuasi korban, pemerintah pusat juga telah mengirimkan kapal Pelni untuk mengantarkan korban ke beberapa daerah di Indonesia,” kata Andi, Rabu (2/10/2019).

Mengenai korban asal Sulawesi Selatan, kata Andi Sudirman, sebagian besar mereka tetap memilih tinggal di Wamena karena berbagai alasan.

Antara lain sebab telah menikah dengan penduduk asli, telah memiliki pekerjaan dan memiliki usaha di Jayapura.

Ratusan pengungsi hendak dievakuasi. Sejak 23 September hingga Senin (30/09), TNI Angkatan Udara telah mengevakuasi 4.588 orang dari Wamena ke Jayapura menggunakan pesawat Hercules milik TNI AU.
Ratusan pengungsi hendak dievakuasi. Sejak 23 September hingga Senin (30/09), TNI Angkatan Udara telah mengevakuasi 4.588 orang dari Wamena ke Jayapura menggunakan pesawat Hercules milik TNI AU. (BBC/ENGGEL WOLLY)

“Beberapa warga yang direlokasi atau dipindahkan ke Jayapura adalah anak kecil, sebagian ibu-ibu dan beberapa yang memiliki urgensi-urgensi atau kepentingan tertentu," ucapnya.

Sementara, yang memilih kembali ke Sulawesi Selatan tergantung urgensi masing-masing, makanya dilakukan pendataan warga-warga yang mungkin memiliki kepentingan untuk kembali ke Sulawesi Selatan," ungkap dia.

Saat ditanya jumlah warga asal Sulsel, Andi Sudirman mengaku belum mengetahui persis.

Di mana sedang dilakukan pendataan oleh tim di tempat-tempat pengungsian di Jayapura dan sekitarnya.

“Jika korban asal Sulsel untuk sementara belum bisa dipastikan karena pemerintah Provinsi Sulsel melakukan pendataan secara menyeluruh. Karena sebagian korban asal Sulsel juga sudah lahir dan besar di sana hanya mungkin orangtua atau nenek moyangnya yang berasal dari Sulsel,” terang Andi Sudirman.

Baca: Presiden Kirim Bantuan ke Ambon dan Wamena

Andi Sudriman juga mengimbau kepada seluruh warga Sulawesi Selatan tetap tenang dan mempercayakan kendali kepada aparat kepolisian dan TNI. 

"Alhamdulillah, pemerintah daerah sudah menjamin keamanan mereka (warga asal Sulsel) dan berharap peristiwa tersebut tidak terulang lagi. Kapolri juga telah mengirimkan sekitar 1.000 personel untuk menjaga keamanan di Wamena, Jayawijaya, Jayapura dan sekitarnya," tambah dia. (Kontributor Makassar, Hendra Cipto)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Selain Pesawat Hercules, Pemerintah Kirim Kapal Pelni Angkut Pengungsi Wamena

Jokowi kirim bantuan

Presiden Joko Widodo mengirimkan sejumlah paket bantuan kepada warga Ambon terdampak bencana gempa bumi dan warga Wamena terdampak kerusuhan sosial beberapa waktu lalu, Selasa, 1 Oktober 2019.

Sebanyak 2.000 paket bahan pokok Bantuan Presiden telah diserahkan kepada Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Maluku pada Selasa, 1 Oktober 2019 untuk kemudian disalurkan ke lokasi terdampak gempa bumi di Provinsi Maluku antara lain Kota Ambon, Kabupaten Maluku Tengah, dan Kabupaten Seram Bagian Barat.

Sementara itu, sejumlah 1.380 paket Bantuan Presiden untuk Wamena saat ini masih dalam perjalanan diangkut menggunakan pesawat Hercules A-1320 milik TNI-AU yang bertolak dari Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (1/10/2019).

Baca: Survei Agoda, Wanita Indonesia Lebih Banyak Berpergian Dibandingkan Pria

Baca: Hati-hati jika Dapat Kode SSSS di Boarding Pass Pesawat, Ini Artinya

Baca: Sempat Bersitegang, Grup Sriwijaya dan Garuda Indonesia, Akhirnya Lanjutkan Kerja Sama

Diperkirakan paket bantuan akan tiba di Wamena hari ini. Sedangkan 3.620 paket bantuan yang akan dibagi menjadi dua tahap pengiriman menunggu jadwal keberangkatan pesawat berikutnya yaitu pada Kamis dan Jumat minggu ini.

Adapun paket bantuan yang disalurkan terdiri dari 5 Kg beras, 1 Kg gula pasir, 1-liter minyak goreng, 1 kotak teh celup, 1 kotak biskuit dan 1 botol air mineral.

Berdasarkan laporan dari BPBD Provinsi Maluku tanggal 29 September 2019, jumlah korban bencana gempa bumi yang meninggal dunia sebanyak 30 orang dan luka-luka sebanyak 156 orang.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan