Kamis, 7 Agustus 2025

Viral Media Sosial

VIRAL Cerita Gadis Lumpuh karena Kursinya Ditarik Teman, Akui Harus Duduk Pakai Bantal di Sekolah

Gadis yang kisahnya viral di media sosial mengaku harus duduk menggunakan bantal saat mengalami kelumpuhan pasca terjatuh karena kursinya ditarik.

Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Wulan Kurnia Putri
Sinta Auliya
Sinta Auliya sempat mengalami kelumpuhan pasca terjatuh karena kursi yang akan didudukinya ditarik oleh seorang temannya. Saat masih menjalani pengobatan, Sinta harus duduk beralas bantal setiap belajar di kelas. (Dokumentasi Sinta Auliya) 

TRIBUNNEWS.COM - Viral di media sosial Twitter, sebuah unggahan seorang mahasiswi asal Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, yang mengaku sempat mengalami kelumpuhan lantaran terjatuh saat kursi yang akan didudukinya ditarik oleh temannya.

Melalui akun Twitter pribadinya, @jelebgt, Sinta Auliya membeberkan pengalamannya tersebut.

"Jadi keinget masa-masa putus asa, stres krn lumpuh, kumat terus-terusan, sering bgt minum obat penenang, masa paling terberat, tau apa penyebabnya?" tulis Sinta dalam unggahan Twitternya, Rabu (11/12/2019).

"temenku bercanda pas aku mau duduk trs ditarik bangkunya. alhasil tulang ekorku retak, tulang belakangku patah & berakhir lumpuh.." sambung dia.

Saat dikonfirmasi oleh Tribunnews.com, Sinta membenarkan kejadian yang ia bagikan di akun Twitter pribadinya.

Lebih lanjut Sinta menceritakan, saat masih menjalani pengobatan, ia harus duduk beralas bantal setiap belajar di kelas.

"Kalo aku masuk sekolah, aku duduk pakai bantal," kata Sinta pada Tribunnews.com, Kamis (12/12/2019).

Bantal Milik Sinta
Bantal yang digunakan Sinta Auliya untuk duduk di kelas saat mengalami kelumpuhan. (Sumber: Sinta Auliya)

Sinta menjelaskan, bantal itu selalu dipakainya jika harus duduk di lantai ataupun di kursi.

Menurut keterangan Sinta, bagian bantal yang berlubang tersebut memberi ruang bagi tulang ekor Sinta agar tidak tertekan saat dirinya duduk.

Karena kondisinya tersebut, Sinta pun terpaksa tidak dapat sekolah secara rutin.

Bahkan ketika berangkat ke sekolah pun ia tidak dapat mengikuti pelajaran penuh hingga pulang.

Namun, ia bersyukur karena pihak sekolahnya semasa SMP dan SMA dapat memahami kondisi Sinta.

"Selama pengobatan aku jarang masuk sekolah, tapi alhamdulillah kepala sekolah SMP dan SMA-ku mau bantuin aku," terangnya pada Tribunnews.

"Sekolahnya juga enggak full sampai pulang, paling cuma sampai istirahat," sambung Sinta.

Meskipun dalam keterbatasan, Sinta mampu menyelesaikan pendidikannya di SMP dengan tepat waktu.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan