Senin, 15 September 2025

Kecelakaan Maut di Pagaralam

Cerita sebelum Kecelakaan Bus Sriwijaya di Liku Lematang Pagaralam, Sempat Ditabrak Minibus

Cerita kecelakaan Bus Sriwijaya rute Bengkulu-Palembang yang masuk jurang di Liku Lematang Pagaralam yang tewaskan 26 orang, sempat ditabrak minibus.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Ifa Nabila
Basarnas Palembang
Tim SAR Gabungan yang evakuasi kembali 1 korban jenis kelamin laki - laki, sejauh ini jumlah korban menjadi 25 yang meninggal dunia akibat musibah Bus Sriwijaya masuk Jurang di Liku Lematang Pagaralam, Selasa (24/12/2019) 

Salah seorang korban selamat bernama Hasanah (52), menceritakan kronologi kecelakaan yang dialaminya.

Kisah Penumpang Selamat Kecelakaan Bus Sriwijaya di Liku Lematang Pagaralam, Hasanah Pegang Cucu
Kisah Penumpang Selamat Kecelakaan Bus Sriwijaya di Liku Lematang Pagaralam, Hasanah Pegang Cucu (IST)

Ia masih terbaring di ranjang dengan infus yang ada di tangan kirinya.

Hasanah menjelaskan, saat itu ia bersama cucu dan dua rekannya menumpangi Bus Sriwijaya dari Bengkulu ke Palembang.

Sebelum bus masuk ke jurang, beberapa kejadian sempat dialami bersama penumpang lain.

Bus yang ia tumpangi sempat ditabrak sopir travel yang mengendarai minibus.

Sempat bersitegang, sopir Bus Sriwijaya dan travel akhirnya berdamai.

Usai damai, akhirnya penumpang diturunkan di rumah makan sekitar Pendopo.

"Di ujung Pendopo (Kabupaten Empat Lawang), bus kami masuk siring (selokan) dan hampir terbalik. Kami turun semua," katanya saat ditemui RSUD Besemah Pagaralam, melansir melalui Tribunsumsel.com.

Hasana melanjutkan, saat itu bus ditolong oleh pengendara lain yang lewat dan bus kembali melakukan perjalanan.

"Dia ngebut dan tiba-tiba nabrak kencang. Tahu-tahu kami sudah sudah ada di dalam air," ungkapnya yang terus melihat plafon RSUD.

Saat kejadian tersebut, lanjut Hasana, ia, cucunya Aisyah dan 2 temannya dari Bengkulu sedang bercanda dan tidak sedang tidur.

"Saya pegang cucu saya. Teman-teman saya langsung pecahkan kaca, kami keluar," ujarnya yang duduk di nomor 4 dari belakang bus.

"Dari situ, kami berpegangan dengan batang. Kalau tidak, kami akan hanyut karena air sangat deras,"

"Kami teriak-teriak. Belum ada yang tolong karena kejadiannya malam," ungkap Hasana.

Tak hanya Hasana, cucunya Aisyah yang masih berusia 9 tahun pun ikut berteriak minta tolong orang sekitar.

Beberapa warga setempat mulai berdatangan.

"Tolong, tolong. Kalau ada orang di atas, tolomg kami. Om tolong kami," katanya yang menirukan teriakan sang cucu.

Proses evakuasi masih berjalan dan Tribunnews.com masih menunggu update selanjutnya mengenai kecelakan ini.

(Tribunnews.com/Maliana/Welly Hadinata/Weny Wahyuny)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan