Kamis, 18 September 2025

Kecelakaan Maut di Pagaralam

Detik-detik Kecelakaan Maut Bus Sriwijaya Terjun ke Jurang, Ini Identitas 13 Korban Selamat

Berikut detik-detik kecelakaan maut bus Sriwijaya terjun ke jurang 150 meter. Inilah identitas 13 korban selamat.

Instagram @basarnas_palembang / HANDOUT via TRIBUN SUMSEL
Berikut detik-detik kecelakaan maut bus Sriwijaya terjun ke jurang 150 meter, Selasa (24/12/2019) dini hari. Inilah identitas 13 korban selamat. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang korban selamat kecelakaan maut bus Sriwijaya, Hasanah, menuturkan detik-detik terjadinya insiden mengenaskan tersebut.

Diketahui, bus Sriwijaya rute Bengkulu-Palembang mengalami kecelakaan di Liku Lematang, Desa Prahu Dipo, Kecamatan Dempo Selatan, Kota Pagaralam, Sumatera Selatan pada Selasa (24/12/2019) dini hari pukul 00.30 WIB.

Dalam perjalanan menuju Palembang itu, bus Sriwijaya membawa 30 penumpang, 25 diantaranya tewas.

Dikutip Tribunnews dari Tribun Sumsel, Hasanah menuturkan bus Sriwijaya sempat ditabrak sopir travel sebelum kecelakaan maut terjadi.

Tak hanya itu, bus juga masuk selokan dan hampir terbalik.

Kecelakaan maut bus Sriwijaya di Pagaralam, Sumatera Selatan, Selasa (24/12/2019) dini hari.
Kecelakaan maut bus Sriwijaya di Pagaralam, Sumatera Selatan, Selasa (24/12/2019) dini hari. (Instagram @basarnas_palembang)

"Di ujung Pendopo (Kabupaten Empat Lawang), bus kami masuk siring (selokan) dan hampir terbalik. Kami turun semua," terang Hasanah.

Namun, saat bus berhasil ditolong dan melanjutkan perjalanan, justru semakin ngebut.

Hasanah mengatakan bus Sriwijaya yang ditumpanginya menabrak sesuatu secara kencang.

Ia pun mengaku tiba-tiba bus sudah masuk ke dalam air.

"Dia ngebut dan tiba-tiba nabrak kencang. Tahu-tahu kami sudah sudah ada di dalam air," kisah dia.

Saat kejadian, Hasanah dan cucunya, Aisyah, bersama dua teman lainnya dari Bengkulu tengah terjaga.

Mereka bercanda bersama saat bus mengalami kecelakaan hingga masuk jurang.

Ia bersama teman-temannya berusaha menyelamatkan diri dengan cara memecahkan kaca.

"Saya pegang cucu saya. Teman-teman saya langsung pecahkan kaca, kami keluar," kata Hasanah.

"Dari situ, kami berpegangan dengan batang. Kalau tidak, kami akan hanyut karena air sangat deras."

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan