Banjir di Jakarta
Update Banjir di Jabodetabek: Lebih dari 18 Ribu Warga di Bogor Masih Mengungsi, 19 Desa Terdampak
Hingga Jumat, 10 Januari 2020 pukul 18.00 WIB, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat masih ada lebih dari 500 ribu warga terdampak.
Penulis:
Wahyu Gilang Putranto
Editor:
bunga pradipta p
TRIBUNNEWS.COM - Duka bencana di wilayah Jabodetabek dan sekitarnya belum sepenuhnya usai.
Hingga Jumat, (10/1/2020) pukul 18.00 WIB, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat masih ada lebih dari 500 ribu warga yang masih merasakan dampak bencana.
Hal itu disampaikan melalui laman resmi BNPB terkait dampak bencana banjir dan longsor di Jabodetabek dan Lebak.
Data tersebut menunjukkan jumlah total pengungsi bencana di Jabodetabek dan Kabupaten Lebak mencapai lebih dari 25 ribu jiwa.
Diketahui pengungsi terbanyak berasal dari Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
BNPB mencatat jumlah pengungsi ialah 18.913 jiwa, yang terdiri dari 5.618 keluarga.
Sementara itu, pengungsi di Jakarta Selatan mengalami pelonjakan yang sangat signifikan.
Pada Jumat, (10/1/2020) pukul 06.00 WIB, tidak ada laporan adanya pengungsi alias 0 jiwa.
Sementara itu pada pukul 18.00 WIB, tercatata jumlah pengungsi berjumlah 950 jiwa.
Penambahan pengungsi di DKI Jakarta dilaporkan berasal dari Kelurahan Pengadegan, Pancoran, Jakarta Selatan.

Bencana di Bogor
Diketahui, Kabupaten Bogor diterjang bencana tanah longsor yang cukup parah.
Terutama, longsor yang terjadi di Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor.
Bahkan, pemukiman di Desa Pasir Madang, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor menjadi 'Kampung Mati' setelah ditinggal para penghuninya pasca diterjang longsor awal tahun baru 2020.

Sementara itu Presiden Jokowi telah meminta Bupati Bogor, Ade Yasin untuk menyiapkan tempat relokasi bagi para korban bencana banjir dan longsor yang kehilangan rumah tinggal.