Kata Psikolog Soal Siswi SMK yang Diteriaki Lonte oleh Gurunya hingga Trauma: Dampaknya Jadi Down
Seorang siswi SMK di Kepulauan Riau memilih untuk berhenti sekolah lantaran malu telah diteriaki 'perempuan nakal' oleh gurunya dan diejek temannya.
Penulis:
Widyadewi Metta Adya Irani
Editor:
Whiesa Daniswara
Adib juga mengatakan, apabila siswi tersebut memang terbukti melakukan tindakan yang tak baik, semestinya guru memanggilnya untuk konseling.
"Kalau pun nakal beneran harusnya dikonseling secara pribadi, tidak di depan kelas," kata Adib.
"Artinya, guru tetap harus menghargai perempuan ini," lanjutnya.
Adib menuturkan kenakalan setiap siswa sebenarnya dapat dikurangi dengan cara mengajaknya berkomunikasi.
Guru dapat memulainya dengan memanggil siswa tersebut untuk mengajaknya berbicara.
"Siswa perlu didengarkan, supaya kenakalan itu bisa berkurang," tuturnya.
"Semuanya bisa dikomunikasikan," lanjut Adib.
Adib juga menyampaikan bahwa guru memang harus mampu bersabar.
Menurutnya, kesabaran dan ketulusan guru akan terekam oleh memori murid-muridnya.
"Kesabaran itu permata di kemudian hari, jika murid diajar dengan tulus, sepuluh tahun ke depan, dia akan merasa gurunya itu sangat berperan dalam hidupnya," terang Adib.
"Dimana dia jadi termotivasi dalam menjalani kehidupan, para siswa juga terkesan," sambungnya.
"Guru yang ikhlas sama nggak pasti siswa merasakan bedanya," imbuh Adib.
Guru Dilaporkan
Diberitakan sebelumnya, Ketua Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Kepri, Erry Syahri mengaku secepatnya akan berkoordinasi dan melaporkan hal ini ke Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepri, Muhammad Dali.
”Saya belum sempat bertemu dengan kepala Dinas Pendidikan, Insya Allah Senin (20/1/2020) saya beserta komisioner lainnya akan menyurati Disdik untuk memperjuangkan hak anak tersebut,” ujar Erry.