Kata Psikolog Soal Siswi SMK yang Diteriaki Lonte oleh Gurunya hingga Trauma: Dampaknya Jadi Down
Seorang siswi SMK di Kepulauan Riau memilih untuk berhenti sekolah lantaran malu telah diteriaki 'perempuan nakal' oleh gurunya dan diejek temannya.
Penulis:
Widyadewi Metta Adya Irani
Editor:
Whiesa Daniswara
Erry menyebut, AR sudah berada di Batam, yaitu di kediaman kakeknya.
AR di Batam untuk melanjutkan pendidikannya karena AR sudah terlanjur malu pasca-diteriakin perempuan nakal oleh guru tersebut.
“AR sangat trauma pasca-kejadian tersebut,” ungkap Erry.
Erry mengatakan, sebelum ke Batam, AR sempat ke Tanjungpinang untuk melanjutkan sekolahnya.
Namun, karena nilainya banyak yang tidak mencukupi, rencananya AR ingin mengambil Paket C di Batam.
“Tapi, paket C itu pilihan terakhir AR, menurut saya ini harus ada solusinya, saya sudah berkomunikasi dengan guru yang bersangkutan, bahkan kepala sekolahnya juga saya tegur,” terang Erry.
Erry mengatakan, apa yang dialami AR sangat bertentangan dengan Perda Perlindungan Anak.
Erry berharap tidak ada anak yang putus sekolah, apalagi karena masalah yang dianggapnya bisa diselesaikan oleh pihak sekolah.
“Setidaknya kasus ini dapat menjadi contoh untuk guru-guru lainnya agar tidak memperlakukan anak-anak didiknya di depan umum,” pungkas Erry.
(Tribunnews.com/Widyadewi Metta) (Kompas.com/Kontributor Batam, Hadi Maulana)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Diteriaki Lonte oleh Guru, Siswi SMK Ini Berhenti Sekolah"