Jumat, 12 September 2025

Isak Tangis Keluarga Saat Jenazah ASN Diduga Korban Mutilasi Dimakamkan, Anak Sulungnya Pingsan

Kerabat korban termasuk Yasir menduga jika pelaku yang menyebabkan hilangnya nyawa Ahmad Chaidir merupakan orang dekat korban.

Editor: Dewi Agustina
Tribunlampung.co.id/Joviter
Yasir, putra bungsu korban meratapi batu nisan sang ayah yang ditemukan tewas di area perkebunan sawit, akhirnya dimakamkan di TPU Pahoman, Minggu (26/1/2020). 

TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Isak tangis keluarga pecah seketika saat jenazah Ahmad Chaidir tiba di rumah duka di Kelurahan Rajabasa Raya, Bandar Lampung, Minggu (26/1/2020).

Ahmad Chaidir diduga menjadi korban pembunuhan.

Mayatnya ditemukan di tengah kebun sawit Lampung Tengah dengan kondisi termutilasi pada Senin, 20 Januari lalu.

Mobil ambulance pengangkut jenazah Ahmad Chaidir (54) tiba dirumah duka, sektiar pukul 12.30 WIB.

Kedatangan jenazah Aparatur Sipil Negara (ASN) UPTD Panjang ini langsung disambut isak tangis keluarga.

Istri korban, Rosiawati, langsung berderai air mata saat melihat suaminya sudah terbungkus kain kafan.

Ia yang sedang dalam kondisi stroke hanya bisa memandangi jasad suami yang berada di dalam ambulans.

Jasad sang suami tidak bisa dibawa turun, karena kondisi tubuhnya tidak memungkinkan untuk itu.

Jenazah ASN yang ditemukan di kebun sawit Lampung Tengah dibawa ambulans dari RS Bhayangkara Polda Lampung ke rumah duka, Minggu (26/1/2020).
Jenazah ASN yang ditemukan di kebun sawit Lampung Tengah dibawa ambulans dari RS Bhayangkara Polda Lampung ke rumah duka, Minggu (26/1/2020). (Tribunlampung.co.id/Joviter Muhammad)

Jenazah pun tidak bisa dimandikan, namun tetap disalatkan sesuai syariat Islam.

Selanjutnya korban dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pahoman.

Iringan mobil ambulans mengantar jenazah sampai ke TPU.

Tangis Rosiawati tak kunjung henti. Ia yang kesulitan untuk berjalan kaki terus dipandu kerabat menuju liang lahat.

Suasana duka makin terasa, saat sejumlah keluarga ikut larut dalam kesedihan.

Sambil sesenggukan, Rosiawati berusaha mengiklaskan kepergian sang suami untuk selamanya.

"Ya Allah..," teriak Rosiawati histeris.

Baca: Pelaku Penembakan Warga Register 45 Mesuji Ditembak Mati

Baca: Jenazah ASN yang Ditemukan Tanpa Tangan Akhirnya Diserahkan kepada Keluarga untuk Dimakamkan

Ketiga putra Rosiawati yang awalnya tegar melepas kepergian sang ayah, akhirnya ikut larut dalam kesedihan.

Bahkan putra sulungnya, Ariansya jatuh pingsan di tengah pemakaman.

Sulung dari tiga saudara ini tak kuasa melihat jasad sang ayah terkubur dalam tanah.

Wajah sendu masih terpancar pasca siuman.

"Kamu yang sabar, doakan bapak supaya tenang di sana," ujar keluarga berusaha menenangkan Ariansya.

Putra bungsu korban, Yasir mengatakan, tak terima atas apa yang menimpa keluarganya.

Ia menduga ayahnya menjadi korban pembunuhan.

Dugaan tersebut dikuatkan dengan ditemukannya sejumlah luka di jasad korban.

Kematian Ahmad menimbulkan tanda tanya.

Kerabat korban termasuk Yasir menduga jika pelaku yang menyebabkan hilangnya nyawa Ahmad Chaidir merupakan orang dekat korban.

Baca: Masih Misterius Penyebab Tewasnya PNS yang Nyambi Jadi Tukang Ojek di Lampung Tengah

Baca: Kesaksian Anak Ungkap Ayahnya Hilang Lalu Dapat Kabar Penemuan Mayat, Polisi Beri Penjelasan Ini

Karena itu ia berharap kepada pihak kepolisian segera mengungkap tabir misteri penyebab kematian korban.

"Saya ingin tahu apa? Apa yang membuat orang itu tega membunuh bapak saya," ujar Yasir.

Salah satu kerabat korban, Novranda mengatakan, masih menunggu hasil pemeriksaan tes DNA yang dilakukan pihak RS Bhayangkara.

"Sempat terjadi perdebatan mengenai identitasnya (jenazah korban). Tapi dilihat dari ciri-ciri pakaiannya, ya ini ayahnya Yasir (anak korban)," kata Novranda.

Polisi melakukan olah TKP penemuan mayat dengan tangan terpisah di areal kebun sawit Bumiratu Nuban, Lampung Tengah, Senin (20/1/2020).
Polisi melakukan olah TKP penemuan mayat dengan tangan terpisah di areal kebun sawit Bumiratu Nuban, Lampung Tengah, Senin (20/1/2020). (Kolase Tribun Bogor/Tribunnews.com/Tribunlampung.co.id)

Meskipun pihak kepolisian masih menyelidiki kasus kematian korban dan menunggu hasil tes DNA, keluarga sepakat untuk memakamkan jenazah korban secepat mungkin.

Setelah mendapat rekomendasi dari pihak RS Bhayangkara, Minggu (26/1/2020) siang, jenazah Ahmad Chaidir akhirnya dikebumikan.

"Seandainya hasil DNA menyatakan ini bukan keluarga kami, ya anggap saja pahala bagi kita sesama umat manusia dalam menguburkan jenazah," katanya.

Sementara kasus penemuan korban di tengah kebun sawit Lampung Tengah dengan kondisi tangan terpisah sudah ditangani oleh Polda Lampung.

Yasir (20), anak Agus Haidir (55), jenazah yang ditemukan di areal kebun sawit Bumiratu Nuban, Lampung Tengah. PNS Nyambi Jadi Tukang Ojek Tewas dengan Tangan Putus di Lamteng, Korban Mutilasi atau Hewan Buas?
Yasir (20), anak Agus Haidir (55), jenazah yang ditemukan di areal kebun sawit Bumiratu Nuban, Lampung Tengah. PNS Nyambi Jadi Tukang Ojek Tewas dengan Tangan Putus di Lamteng, Korban Mutilasi atau Hewan Buas? (Tribunlampung.co.id/Muhammad Hardiansyah Kusuma)

Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad menyatakan belum dapat disimpulkan mengenai kematian korban, termasuk dugaan pembunuhan yang dituduhkan pihak keluarga.

"Kami masih menunggu hasil pemeriksaan post mortem termasuk melakukan autopsi dalam dan luar jenazah," jelasnya.

Selain mengumpulkan keterangan saksi orang terakhir yang bertemu dengan korban.(Tribunlampung.co.id/muhammad joviter husein)

Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul Duka Keluarga ASN Bandar Lampung yang Tewas di Kebun Sawit, Istri Terus Menangis, Anak Pingsan

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan