Sabtu, 20 September 2025

Redam Isu Virus ASF, Pemprov Bali Gelar Kampanye Makan Daging Babi Bersama

Pemprov Bali gelar kampanye makan daging babi bersama di kantor Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, Jumat (7/2/2020).

Editor: Willem Jonata
Tribun Bali
Kegiatan makan daging babi bersama yang dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, Jum’at (7/2/2020) 

“Kami berupaya memulihkan keyakinan masyarakat untuk mengonsumsi daging babi,” tuturnya.

Dirinya menjabarkan, kematian babi di Bali sampai saat ini masih berada di angka 888 ekor yang terjadi beberapa kabupaten dan kota di Bali.

Kematian ini sangat merugikan masyarakat secara ekonomi. Kerugian ini bisa dihitung dengan memperkirakan harga babi rata-rata di angka Rp 2 juta per ekor kemudian dikalikan dengan jumlah kematian.

Di sisi lain, ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak membuang babi yang mati ke sungai, meskipun dalam situasi tidak ada isu mengenai virus ASF.

“Jangan buang ke mana-mana, sebaiknya dikubur. Jangan dibuang ke sungai, membuang sampah pun ke sungai jangan,” kata dia eks Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali itu.

Babi mati mendadak

Sebelumnya dikabarkan ratusan babi mati di Bali. Penyebabnya ditengarai africa swine fever (ASF) atau demam babi Afrika.

Demikian dikatakan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali Ida Bagus Wisnuardhana.

Sebelumnya, sampel darah babi yang mati tersebut dikirim ke Balai Besar Veteriner (BBVet) Denpasar, sebelum diteruskan ke BBVet medan.

Ilustrasi Babi mati mendadak di Bali.
Ilustrasi Babi mati mendadak di Bali. (Tribun Bali/Dwi Suputra)

Dari hasil uji lab diketahui penyebab kematian ratusan babi ada virus afrika.

"Ya ya, ASF penyebabnya. Semua yang 800-an itu," kata Wisnuardhana, saat dihubungi, Rabu (5/2/2020).

Menurut data yang dihimpun tercatat 888 kematian babi milik warga selama kirin waktu akhir Desember 2019 sampai dengan akhir Januari 2020.

Baca: Geger Kemunculan Bangkai Babi di Penatih Denpasar

Dari 9 Kabupaten Kota, hanya 3 wilayah yang nihil kasus yaitu Kabupaten yaitu Buleleng, Jembrana dan Klungkung.

Sedangkan kabupaten lainnya mengalami kejadian babi mati sengan rincian Badung 598 ekor, Bangli 1 ekor, Denpasar 45 ekor, Gianyar 24 ekor, Karangasem 1 ekor dan Tabanan 219 ekor.

Namun, Wisnuardhana enggan menjelaskan soal langkah penanganan selanjutnya. "Nanti dulu ya, masih mau rapat dulu ini," ujar dia.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan