Cerita Dokter Fadhil 8 Tahun Bertugas di Natuna Kala Warga Setempat Lebih Percaya pada Dukun
Kapal tenggelam dan pernah dikejar benda tajam parang hingga diguna-guna dan bahkan ditolak warga sebagai dokter kerap dilalui Dokter Fadhil.
Editor:
Dewi Agustina
"Lalu apa kata suami si ibu, tunggu dulu jangan disentuh, bidan kampung sudah dalam perjalanan kesini," ujar Fadhil menirukan ucapan warga itu.
Hingga menunggu kedatangan bidan kampung 2 jam kemudian sang bayinya pun tak dapat diselamatkan.
"Kadang hal-hal seperti itu lah yang kerap saya jumpai di lingkungan warga pulau."
Mereka sangat meyakini dukun, bahkan jika dukun bilang tidak warga akan ikut. Jadi ketika warga yang akan dirujuk ke Puskesmas sekalipun, harus konsultasi dengan dukun, baru mereka datang ke Puskesmas.
Baca: Dikabarkan Lebih Dekat Teddy & Hubungan dengan Sule Renggang Gegara Pernikahan, Putri Delina Bingung
Baca: Beda Nasib Misca Mancung dan Sony Wakwaw: Misca Hidup Menderita, Sony Masih Nikmati Rumah dan Mobil
"Tidak hanya cerita itu, bahkan saya pernah dikejar-kejar oleh seorang suami dari ibu yang kita tangani, ia tidak terima bahwa keluarganya diobati dengan cara medis kesehatan."
"Hingga saya dijagain oleh Babinsa setempat waktu itu."
"Banyak sekali cerita histeris yang saya lalui tentunya dari warga di pulau ini."
Selain cerita pekerjaan, Fadil juga mengatakan bahwa pasokan fasilitas medis kerap kosong di puskesmas hingga menunggu kapal angkutan tiba.
"Kapal datang kesini kan hanya 1 kali dalam dua minggu, jadi ketika pasokan medis habis kita harus menunggu selama dua minggu kemudian," ucapnya.
Dulu kata Fadil melanjutkan cerita yang sempat terputus dalam pembicaraan santai.
Waktu itu persediaan benang jahit habis di Puskesmas, namun pada saat itu ada seorang anak perempuan diantar bapaknya datang kerumah saya mau berobat.
Waktu itu kondisi sianak ini mengeluarkan darah dari anusnya, kata bapaknya habis berenang-berenang lalu dia menduduki ember dan ember pecah merobek pantat hingga vaginanya.
Waktu itu pun saya sontak kaget, langsung berupaya melakukan penjahitan terhadap si anak namun stok benang jahit habis.
Tidak habis pikir saya pun mengambil benang kail pancing untuk menjahit vagina si anak yang sudah robek, kata Fadhil.
Masih dalam cerita pengalaman yang ia lalui, dr Fadhil juga pernah mendapati kejadian tragis yang dilakukan oleh sang ayah kepada anaknya.