Tragedi Susur Sungai
UPDATE Tregedi SMPN 1 Turi Sleman: 2 Belum Ditemukan, Kepsek Akui Tak Tahu hingga Ada Satu Tersangka
Proses pencarian siswa SMPN 1 Turi Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang hanyut di sungai Sempor ketika susur sungai masih terus dilakukan.
Penulis:
Arif Tio Buqi Abdulah
Belum Ditemukan
- Yasinta Bunga, kelas 7B, alamat Dadapan, Wonokerto, Turi
- Zahra Imelda, 7D d/a Kenteng, Wonokerto, Turi.
Baca: Tersangka Susur Sungai SMPN 1 Turi Sleman: Punya Ide tapi Justru Tinggalkan Peserta
Satu Tersangka
Pihak kepolisian melakukan pemeriksaan terhadap 13 saksi dari 3 kelompok yang berbeda terkait peristiwa tersebut.
Tiga kelompok tersebut terdiri dari 3 orang pembina pramuka tingkat kabupaten, 3 orang warga setempat yang merupakan pengelola wisata dukuh sempor dan tujuh pembina pramuka SMPN 1 Turi.
Kabid Humas Polda DIY Kombes Pol Yulianto mengatakan dari 13 saksi tersebut, satu saksi dinaikkan statusnya menjadi tersangka yakni seorang guru pembina pramuka di SMPN 1 Turi yang berinisial IYA.
"7 orang pembina sekolah ini, 6 pembina mengantar ke tujuan lokasi wisata susur sungai, dan 1 menunggu di sekolah menjaga barang bawaan siswa, dari 6 yang mengantar, 4 orang mengikuti rombongan susuri sungai, satu orang menunggu di tempat finish."
"Dan satu (satu) pembina ada keperluan sehingga meninggalkan rombongan setelah mengantar siswa di lembah Sempor. Dan yang meninggalkan peserta inilah statusnya dinaikkan menjadi tersangka," ungkap Yulianto dikutip dari situs resmi Polda DIY.
Dari pemeriksaan saksi warga setempat diketahui bahwa rombongan pramuka ini tidak melakukan ijin/pemberitahuan ke warga.
Untuk tersangka IYA, dikenakan pasal 359 dan 360 UU KUHP karena kelalaiannya mengakibatkan nyawa seseorang melayang.
Baca: Dua Siswa SMPN 1 Turi Masih Hilang Pasca Banjir Bandang Sungai Sempor Sleman
Kepala Sekolah Mengaku Tak Tahu
Kepala Sekolah SMPN 1 Turi, Titik Nurdiana mengaku tidak mengetahui adanya kegiatan susur sungai yang dilakukan oleh para siswanya dalam ekstra kurikuler Pramuka.
Titik mengakui kegiatan Pramuka memang menjadi kegiatan rutin sekolah.
Menurut Titik, pembina Pramuka tidak berkoordinasi dengan dirinya terkait kegiatan susur sungai tersebut.
"Kebetulan saya baru satu setengah bulan menjabat kepala sekolah, kegiatan Pramuka melanjutkan dari program lama. Jujur saya tidak tahu ada kegiatan susur sungai," katanya saat jumpa pers di SMPN 1 Turi, Sabtu (22/02/2020) seperti dikutip dari TribunJogja.
"Mungkin karena siswa berasal dari Turi dan sudah paham daerah Turi. Jadi mungkin ya menganggap itu biasa,"sambungnya.