Kamis, 28 Agustus 2025

Ayah Bunuh & Buang Jasad Anak ke Gorong-gorong karena Uang Study Tour, Ini Klarifikasi Sekolah

Seorang ayah di Tasikmalaya tega membunuh anak kandungnya sendiri, setelah terus merengek meminta uang untuk study tour ke Bandung sebesar Rp 400 ribu

Penulis: Nuryanti
TribunJabar.com/Firman Suryaman
ayah buang jasad anaknya di gorong-gorong depan sekolah 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang ayah di Tasikmalaya tega membunuh anak kandungnya sendiri, setelah terus merengek meminta uang untuk study tour ke Bandung sebesar Rp 400 ribu.

Pria bernama Budi Rahmat (45) itu mengaku hanya mempunyai uang Rp 200 dan utang Rp 100 ribu, tapi anaknya yakni Delis Sulistina tak mau menerimanya.

Pihak SMPN 6 Tasikmalaya yang menjadi sekolah Delis akhirnya buka suara untuk mengklarifikasi soal study tour tersebut.

Wakil Kepala SMPN 6 Tasikmalaya, Saefulloh mengatakan, kegiatan tersebut sudah diadakan oleh pihak sekolah sejak beberapa tahun yang lalu.

Bahkan, komite sekolah dan pihak orangtua wali murid juga sudah memberi persetujuan.

"Jadi untuk study tour sekolah Delis itu, sesuai dengan program sekolah."

"Sifat kegiatannya tidak wajib. Malahan biayanya bisa subsidi silang."

"Artinya bagi yang berprestasi itu dikasih gratis dari sekolah."

"Kita sudah ada persetujuan dari pengurus komite sekolah," jelas Saefulloh, dikutip dari Kompas.com, Jumat (28/2/2020).

Dua siswa SMP Negeri 6 Kota Tasikmalaya menengok ke arah gorong-gorong depan sekolah yang ditutupi tripleks bekas, Jumat (28/2) petang, tempat jasad Delis (13) ditemukan, Senin (27/1) sore
Dua siswa SMP Negeri 6 Kota Tasikmalaya menengok ke arah gorong-gorong depan sekolah yang ditutupi tripleks bekas, Jumat (28/2) petang, tempat jasad Delis (13) ditemukan, Senin (27/1) sore (tribunjabar/firman suryaman)

Menurutnya, biaya study tour sudah sesuai dengan buku panduan yang telah ditandatangani oleh kepala Dinas Pendidikan dan komite sekolah.

Pungutan biaya study tour kepada para orangtua siswa juga sudah masuk ke program tahunan.

"Pokoknya begini, sekolah intinya tidak mewajibkan, kita sudah sesuai persetujuan komite."

"Kalau diwajibkan tentu sekolah yang melanggar," terang Saefulloh.

Baca: Terungkap Misteri Penemuan Mayat ABG Tasik di Gorong-gorong: Dibunuh Ayah Kandung karena Minta Uang

Baca: Sadisnya Cara Budi Masukkan Paksa Mayat Anaknya ke Dalam Gorong-gorong, Dibonceng Motor Dulu

Ia mengungkapkan, biaya study tour dibebankan kepada para orangtua murid sesuai persetujuan sekolah dan komite sebelumnya, yakni sebesar Rp 390.000.

Setelah ada peristiwa pembunuhan tersebut, pihak sekolah tetap akan melaksanakan kegiatan tersebut pada 6 Maret 2020 mendatang.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan