Virus Corona
Rekam Jejak 50 Orang WNI Terindikasi Virus Corona, Petugas Tertular? Idris: Cari Data & Kediaman
Menurut Wali Kota Depok, Mohammad Idris, sebanyak 50 warga terindikasi virus corona hingga cari data kediaman seluruhnya
Penulis:
Facundo Chrysnha Pradipha
Editor:
Ifa Nabila
TRIBUNNEWS.COM - Wali Kota Depok, Mohammad Idris, membuat pernyataan terbaru terkait warganya yang terpapar virus corona atau Covid-19.
Idris menyebut, dua warga telah dinyatakan positif terjangkit virus corona.
Lalu, 50 orang lainnya juga terindikasi virus mematika berasal dari Wuhan, China.
Bagaimana kelanjutannya?
Baca: 2 Orang Indonesia Terjangkit Virus Corona, Cara Cegah Covid-19 dari WHO: Tutup Mulut saat Batuk
Baca: Download Pedoman Kesiapsiagaan Hadapi Virus Corona dari Kemenkes, Respon hingga Pengendalian Infeksi
Baca: Video Viral Orang Batuk Buat Ribut Seisi Komuter, Penyebabnya karena Tak Pakai Masker
Dikutip dari TribunJakarta.com, pemerintah telah melakukan sejumlah tindakan menyusul adanya kabar dua WNI terjangkit corona.
Langkah yang diambil yakni melakukan isolasi bagi kedua warga Depok, Jawa Barat yang merupakan seorang ibu 64 tahun dan putrinya berusia 31 tahun.
Kemudian, pemerintah dan tim gabungan menelusuri rekam jejak kronologi penyebab 50 orang yang diduga berinteraksi dengan dua pasien corona itu terindikasi.
Cari Data & Telusuri Kediaman 50 Orang
Sebelumnya, Wali Kota Depok Mohammad Idris membenarkan dua warganya positif terjangkit virus corona.
Dalam konferensi persnya, Idris mengatakan warganya yang positif virus corona tinggal di salah satu perumahan di Sukmajaya, Depok.
Lanjut Idris, korban sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Mitra Keluarga Depok.
Diduga, ada lebih dari 50 orang yang juga terindikasi corona di Rumah Sakit tersebut lantaran berinteraksi dengan korban.
"Yang positif corona ada dua orang, yang terindikasi diatas 50 orang. Yang diatas 50 orang ini yang kontak langsung dengan korban," ujar Idris di Balai Kota Depok, Pancoran Mas, Senin (3/3/2020).
Idris berujar, dari 50 orang lebih tersebut diantaranya merupakan perawat yang ada di rumah sakit.
Saat ini, perawat tersebut pun sudah diistirahatkan dari pekerjaannya sementara.
Terakhir, Idris mengatakan pihaknya tengah berkoordinasi mencari data dan kediamaan 50 orang lebih yang terindikasi virus corona.

Tempat Dansa Dicek
Masih dari TribunJakarta.com, seorang perempuan yang bekerja sebagai guru dansa merupakan satu dari dua orang WNI positif terinfeksi virus corona.
Perempuan berusia 31 tahun itu kini diisolasi di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara, setelah tertular temannya seorang WNA asal Jepang.
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan, perempuan itu tertular setelah berdansa dengan WNA Jepang di sebuah klub di Jakarta.
"Namanya Klub Paloma, ini baru di-tracking sama Dinas Kesehatan," kata Terawan di RSPI Sulianti Saroso, Senin (2/3/2020).
Terawan menuturkan, Klub Paloma tengah dalam proses pengecekan oleh petugas kesehatan.
Menurut dia, klub tersebut tidak akan sampai ditutup. Namun, saat ini pegawai klub tersebut juga akan menjalani proses pengecekan dari petugas kesehatan.
"Enggak, ngapain ditutup, kita harus melihat rasional. Kita cek," kata Terawan.
"Kita cek semua pegawai, karena konsep begini tidak semua yang kontak langsung itu akan terinfeksi," jelas Terawan.
Kondisi RS Mitra
Dua warga Kota Depok, Jawa Barat, berinisial NT (31) dan MD (64) positif terjangkit Covid-19 alias virus corona.
Diwartakan sebelumnya, Wali Kota Depok Mohammad Idris mengatakan dua korban sempat menjalani perawatan di RS Mitra Keluarga Depok, sebelum dirujuk ke RSPI Sulianti Suroso.
Mencoba mengkonfirmasi hal tersebut, hingga saat ini pihak dari RS Mitra Keluarga belum memberikan keterangan resmi meski sudah dikonfirmasi wartawan.
Pantauan TribunJakarta.com, kondisi RS Mitra Keluarga masih terpantau normal seperti biasanya.
Padahal, Idris mengatakan ada lebih dari 50 petugas medis yang diistirahatkan lantaran diduga terpapar virus corona usai melakukan kontak langsung dengan korban yang sempat dirawat.
"Infonya ada juga beberapa perawat di RS Mitra Keluarga yang terkena juga," kata Idris di Balai Kota Depok, Pancoran Mas, Senin (3/3/2020).
Terlihat, lalu lalang pasien di RS Mitra Keluarga berlangsung normal seperti biasa.
Hingga saat berita ini dinaikkan, belum ada keterangan resmi dari pihak RS Mitra Keluarga Depok terkait petugas medisnya yang terindikasi virus corona.
Kabar dan Nasib Perawat Rumah Sakit?
Kompas.com memberitakan, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Depok Hardiono mengonfirmasi, 73 orang kini dalam pemantauan Pemerintah Kota Depok terkait penyebaran virus corona (SARS-CoV-2) yang menyebabkan penyakit Covid-19.
Mereka merupakan para petugas medis yang sempat berinteraksi dengan dua pasien yang kini kini positif menderita Covid-19 dan dirawat di RS Sulianti Saroso di Sunter, Jakarta Uara.
Kedua pasien itu sempat berobat di RS Mitra Keluarga Depok, Jawa Barat, dan ketika itu belum diketahui bahwa mereka terpapar virus corona.
"Dilakukan terus-menerus, monitor terus. Rumah Sakit Mitra total mendata sekitar 73 orang, 40 orang dengan gejala pilek, batuk, dan demam, sementara tanpa gejala itu ada 33 orang," kata Hardiono kepada wartawan, Senin (2/3/2020).
"Kami akan melakukan tracing terhadap pasien-pasien yang hadir di Mitra tempo hari sampai dengan sekarang," tambah dia.
Hardiono mengatakan, 73 orang itu merupakan petugas medis RS Mitra Keluarga. Mereka saat ini masih dalam tahap observasi.
Jika keadaan memburuk, mereka akan dirawat secara terisolasi untuk kemudian dirujuk ke RS Sulianti Saroso.
Pemerintah Kota Depok menyiapkan hotline khusus untuk mengantisipasi penyebaran virus corona.
"Kami buat menggunakan call center 112 yang ada di Kota Depok jadi untuk hotline Covid-19 melalui call center," tutup Hardiono.
Kronologi Lengkap
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, membeberkan kronologi lengkap kedua pasien tersebut terinfeksi Covid-19.
Pasien positif corina, yang Terawan katakan sebagai guru dansa, melakukan kontak langsung dengan warga negara Jepang saat mereka melakukan dansa pada 14 Februari 2020 lalu.
Dua hari setelahnya, yakni 16 Februari, mereka merasakan batuk-batuk dan memutuskan untuk memeriksakan diri ke rumah sakit.
Baru pada 26 Februari keduanya meminta untuk dirawat karena batuknya tak kunjung hilang.
Selain batuk, mereka juga mengalami demam dan sesak napas.
Berikut ini kronologi lengkap dua orang Indonesia terjangkit corona berdasarkan penjelasan Terawan Agus Putranto:
14 Februari 2020: Berdansa dengan warga negara Jepang
16 Februari 2020: Batuk-batuk dan rawat jalan ke rumah sakit.
26 Februari 2020: Mengajukan diri dirawat di rumah sakit karena batuk tak kunjung hilang, serta mengalami sesak napas dan demam.
28 Februari 2020: Dihubungi pihak kesehatan Malaysia, mengatakan warga negara Jepang yang melakukan kontak dengannya dinyatakan positif corona.
29 Februari 2020: Dirujuk untuk pindah ke RSIP Sulianti Suroso.
1 Maret 2020: Dilakukan pengecekan.
2 Maret 2020: Hasil tes keluar dan dinyatakan positif.
Terawan menuturkan, kedua pasien tersebut masih akan menjalani pengecekan ulang untuk mengetahui kondisi ke depannya.
"Ini kondisi virusnya positif ternyata, ya nanti dievaluasi ulang."
"Kalau udah 14 hari dicek, kalau udah negatif ya kita kembalikan lagi. Sekarang diisolasi," terang Terawan, Senin, dilansir Tribunnews.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan dua orang di Indonesia positif corona pada Senin.
"Dicek dan tadi pagi saya dapat laporan dari Pak Menkes bahwa ibu ini dan putrinya positif corona," ungkap Jokowi, dikutip dari Kompas.com.
(Tribunnews.com/Chrysnha)(TribunJakarta.com/Dwi Putra Kesuma, Gerald Leonardo Agustino)(Kompas.com/Vitorio Mantalean)