Virus Corona
Efek Covid-19, Sebanyak 7.000 Santri Ponpes Tambak Beras Dipulangkan Secara Bertahap
Akibat korban COVID-19 di Jatim bertambah terus, pengelola Pondok Pesantren (Ponpes) di Jombang
Editor:
Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JOMBANG - Ada rasa haru adanya pemulangan ribuan santri di Jombang di tengah wabah virus corona ( COVID-19) melanda Jawa Timur.
Akibat korban COVID-19 di Jatim bertambah terus, pengelola Pondok Pesantren (Ponpes) di Jombang pun memulangkan para santrinya.
Setidaknya, ada 7.000 santri dari Pondok Pesantren Tambak Beras Jombang dipulangkan secara bertahap dengan jumlah 90 kloter.
Pemulangan mulai sejak mulai Jumat (27/3/2020) - Minggu (29/3/2020), memulangkan setidaknya 7.000 santri, yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
Bukan hanya pengelola Ponpes Tambak Beras saja yang memulangkan para santrinya. Pengelola Ponpes Tebu Ireng juga dipulangkan secara bertahap sejak beberapa hari lalu.
Baca: Soal Corona, Riza Patria: Wagub DKI Terpilih Harus Ikut Pemerintah dan Jangan Menyimpang
Baca: Penjelasan RS soal Viralnya Kasus Kematian Pasien Positif Virus Corona di Tangerang
Baca: Lembaga Pendidikan Mulai Galang Dana untuk Bantu Pemerintah Atasi Penyebaran Virus Corona
Baca: Video Menangisnya Viral, Dahlan Iskan Terharu Lihat Perjuangan Dokter Lawan Corona: Kudu Siap Mental
Pemulangan santri ini difasilitasi oleh masing-masing ponpes yang bekerjasama dengan sejumlah instansi di luar pesantren maupun dijemput secara mandiri oleh orangtua/wali murid dari masing-masing santri.
Satu di antara pengasuh Ponpes Tambak Beras, Wafiyul Ahdi, dalam akun facebook-nya menuliskan pemulangan 7.000-an santri dibagi dalam 90-an kloter.
"3 hari ini adalah hari yg berat karena harus mengumumkan untuk memulangkan para santri agar lebih terjaga kesehatannya oleh orangtuanya sendiri di tengah mewabahnya virus COVID-19.
Berat, karena kegiatan pembelajaran dan pengajian harus diliburkan."
"Bahkan pengajian romadhon yg mestinya sudah mulai ditata jadwalnya harus diliburkan karena kita tidak tahu sampai kapan berakhirnya wabah virus ini," tulisnya dalam akun fb: Wafiyul Ahdi, Kamis (26/3/2020).
"Setelah diputuskan pemulangan para santri dengan diantar oleh armada bus menuju kotanya masing-masing untuk menghindari penumpukan massa di wilayah pesantren, dilanjutkan dengan menyusun jadwal kepulangan santri tiap daerah."
Gelombang pertama pemulangan, lanjutnya, dilakukan pada Jumat (27/3/2020) ini.
Setidaknya ada 20-bus yang diberangkatkan, yang mengantarkan para santri ke kota/kabupaten di Jawa Timur.
Sebelum berangkat, para santi disemprot terlebih dahulu dengan cairan disinfektan yang aman, agar steril.
Ia menambahkan, pemulangan terpaksa dilakukan sebngai ikhtiyar agar para santri tetap sehat dan terjaga dari wabah virus corona (Covid-19).