Virus Corona
Curhat Perawat Positif Corona ke Ganjar Pranowo, Ungkap Kerinduannya pada sang Buah Hati
Kisah haru datang dari seorang perawat perempuan yang positif terpapar virus corona (Covid-19) mencurahkan isi hatinya ke Ganjar Pranowo.
Penulis:
Indah Aprilin Cahyani
Editor:
bunga pradipta p
TRIBUNNEWS.COM - Kisah haru datang dari seorang perawat perempuan yang positif virus corona (Covid-19).
Perempuan yang bertugas sebagai perawat rekam medis IGD ini mencurahkan isi hatinya ke Ganjar Pranowo.
Curhatan tersebut perawat sampaikan saat Gubernur Jawa Tengah ini meneleponnya.
Hal itu dibagikan oleh Ganjar Pranowo dalam sebuah video yang diunggah pada akun Instagram pribadinya, Sabtu (28/3/2020).
Perawat ini pun tak kuasa menahan tangisnya saat meluapkan curhatan ke Ganjar Pranowo.
Suaranya bergetar saat mengungkapkan kerinduannya pada sang buah hati.
Baca: Tangis Perawat yang Positif Corona saat Curhat ke Ganjar Pranowo: Pasiennya Datang Tanpa Masker
Baca: Update Kasus Covid-19 di Bali, Senin 30 Maret: 19 Kasus Positif, 2 Meninggal & Belum Ada yang Sembuh
Sejak dinyatakan positif corona, perawat ini menjalani karantina di rumah sakit.
Ia pun belum bisa bertemu langsung dengan sang anak.
"Saya dan anak saya sampai sekarang belum bisa bertemu," ucapnya pada Ganjar sembari terisak.
Perawat tersebut wajib menjalani isolasi lantaran harus berjuang melawan virus corona.
Ganjar pun terus memberikan semangat kepadanya agar kuat menjalani cobaan ini dan mendoakan cepat sembuh.
"Tetap semangat ya, banyak teman-teman yang selalu mendoakan dan mendukung para tenaga medis seperti panjenengan," kata Ganjar melalui sambungan telepon kepada perawat itu, Sabtu (28/3/2020).
Baca: Update Covid-19 di Sulawesi Selatan 30 Maret: 50 Positif, 1 Meninggal, Belum Ada yang Sembuh
Baca: Bukan Lockdown, Pemerintah Akan Buat PP Karantina Wilayah, Tetap Ada Aktivitas namun Dibatasi
Bahkan, Ganjar mengatakan sangat ingin memeluk dan menggendong putranya di rumah.
"Mbak segera sehat ya, semangat terus ya, sampaikan sama putranya saya pengen gendong," ungkapnya.
Diketahui, perawat tersebut terinfeksi virus corona setelah memberikan pelayanan di IGD kepada seorang pasien yang positif Covid-19.
Kala itu dirinya tengah bekerja dan melayani pasien di rumah sakit.
Ia mengatakan, saat itu para petugas belum ada persiapan pakai alat pelindung diri (APD).
"Pasien itu datang juga tidak pakai masker."
"Kami juga belum tahu kalau ternyata salah satu pasien itu suspect corona," kata dia.
Selanjutnya, pasien tersebut datang hanya mengeluhkan batuk.
Ia mengaku, jika melakukan kontak dengan pasien itu selama 15 menit.
Perawat itu juga merasakan adanya gejala Covid-19 pada tubuh pasien tersebut.
Baca: Banyak Kepala Daerah Minta Alat Uji Lab Corona, Presiden Minta Gugus Tugas Tambah Pengadaan
Baca: Sembuh dari Corona, Yana Mulyana Imbau untuk Tak Sentuh Muka Ketika di Luar Rumah hingga Jaga Jarak
Baca: Polisi Resmi Tetapkan Pria Penyebar Informasi Lockdown di Cipinang Melayu Tersangka Penyebar Hoaks
"Waktu saya tanya, pasien cuma mengeluhkan batuk-batuk."
"Padahal di surat rujukan tidak disebutkan ada sakit pneumonia atau gejala batuk dan lainnya."
"Tapi kok dia batuk-batuk terus. Baru setelah diperiksa dia suspect dan langsung diisolasi," ujarnya.
Mengetahui hal itu, ia langsung cuci tangan, pakai masker dan lainnya seperti yang dianjurkan pemerintah
Dia baru mengetahui kabar bahwa pasien itu sudah dinyatakan positif corona pertama kali di Magelang.
Sementara itu, ia mengungkapkan, jika dirinya dinyatakan positif terinfeksi Covid-19 setelah mengalami berbagai gejala.
"Pas sudah dinyatakan positif, lima hari kemudian saya sudah mulai ada gejala demam sampai 39,9 derajat dan mulai batuk-batuk di malam hari, tenggorokan rasanya sakit," ungkapnya.
Perawat tersebut setelah positif corona langsung menjalani perawatan di rumah sakit.
Setelah kondisinya mulai membaik , ia pun diperbolehkan pulang untuk menjalani karantina mandiri di rumahnya.
Baca: Jokowi Ungkap Masyarakat Terpaksa Mudik, Penghasilan Turun karena Corona, Ini Tindakannya
Baca: Takut Bawa Covid-19 Pasca Liburan, Seorang Ayah Usir Anaknya dari Rumah: Ini Terlalu Beresiko!
Baca: Warga di Jatiasih Kompak Karantina Lokal Daerahnya, Pengunjung yang Masuk Disemprot Disinfektan
"Sekarang saya sudah sehat dan membaik. Sedang karantina mandiri di rumah," jelasnya.
Selain itu, ia menyampaikan pesan kepada masyarakat untuk selalu menjaga kesehatan dan menjaga jarak serta tak lupa selalu mencuci tangan.
Dia juga menyarankan agar masyarakat untuk tetap di rumah.
"Mending saat ini tinggal di rumah dulu. Karena rezeki sudah ada yang mengatur."
"Untuk mengurangi penularan penyakit mending isolasi diri di rumah saja" pesannya.
(Tribunnews.com/Indah Aprilin Cahyani)