Penampar Perawat di Semarang Minta Maaf, Begini Penjelasan Lengkapnya
Tersangka yang ternyata penjaga malam di sebuah SD di Semarang ini mengaku hanya menggetok wajah perawat itu
Laporan Wartawan Tribun Jateng Iwan Arifianto
TRIBUNNEWS, SEMARANG - Budi Cahyono (43) warga Kemijen Semarang Timur menyesali perbuatannya memukul Hidayatul Munawaroh (30), perawat di Klinik Pratama Dwi Puspita, Kamis (9/4/2020).
Budi mengatakan, aksi penganiayaan lantaran disuruh memakai masker.
Saat itu, dia memohon agar anaknya yang sakit diperiksa terlebih dahulu.
"Saat itu saya bingung sebab saya akan memeriksakan anak yang sedang sakit panas dan batuk tapi disuruh pakai masker," ujarnya saat konferensi pers di Kantor Polrestabes Semarang, Minggu (12/4/2020).
Budi menyatakan minta maaf karena melakukan perbuatan itu dan sangat menyesal atas perbuatannya.
"Saya cuma menggetok wajah perawat itu, bukan melakukan penganiayaan," terang penjaga malam di sebuah SD di Semarang ini.
Baca: Hampir Sebulan Taati Aturan Pemerintah, Sarwendah Khawatirkan Kondisi Ruben Onsu, Ada Apa?
Baca: PSBB di Lima Wilayah Jabar Mulai Rabu 15 April Dinihari, Wilayah Kota Akan Berlaku PSBB Maksimal
Diberitakan sebelumnya, sebuah video seorang pasien menampar perawat klinik di Semarang viral di media sosial.
Video rekaman CCTV ini terutama ramai beredar di Instagram dan Grup WhatApp.
Peristiwa tersebut terjadi di Klinik Pratama Dwi Puspita, Semarang.
Terlihat pasien laki-laki tersebut menampar korban setelah diperingatkan untuk mengenakan masker.
Video tersebut berdurasi 58 detik.
Pasien laki-laki itu tampak berdiri di depan meja korban.
Pada detik ke-43, pelaku yang mengenakan baju panjang dan celana panjang itu menampar kepala korban.
Netizen pun geram dan ikut berkomentar marah melihat video tersebut.