Kisah Deri, 10 Tahun Sopiri Ambulans Balas Budi Kepada Warga
Ini adalah kisah seorang sopir ambulans yang sudah menjalani profesinya selama 10 tahun.
Editor:
Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG -- Ini adalah kisah seorang sopir ambulans yang sudah menjalani profesinya selama 10 tahun.
Deri, pia berambut gondrong yang biasa disapa Abang Deri pemilik sekaligus sopir mobil ambulans yang ia operasikan di seutaran Kota Bandar Lampung.
Ia tertarik menjadi sopir ambulans lantaran pengalaman pribadi.
Di tahun itu, ia mendapat banyak bantuan dari masyarakat sekitar.
Terutama jasa ambulans yang sudah mengantarkan ibu kandungnya yang tengah sakit dari Lampung Barat ke Bandar Lampung.
Baca: Penonaktifan Ganjil-Genap di DKI Jakarta Kembali Diperpanjang
Baca: Zimbabwe Perpanjang Lockdown, Presiden Emmerson: Keputusan Sulit
Baca: Lawan Covid-19, UI Kembangkan APD Respirator Pemurni Udara untuk Tenaga Medis
Baca: Hipotesis MotoGP 2020 : 4 Seri Spanyol Terancam Batal
10 hari pasca sang bunda wafat, ia berpikir untuk membalas jasa masyarakat yang menolongnya.
“Bagaimana caranya saya balas jasa mereka yang sudah banyak membantu keluarga kami. Akhirnya saya beli mobil untuk dijadikan ambulan pengangkut jenazah," jelas Deri, Minggu (19/4/2020).
Ia pun membeli minibus Daihatsu Granmax lalu dimodifikasi menyerupai ambulans.
Sejak itu, ia banyak menerima pertolongan dari orang yang membutuhkan jasanya.
Deri mengatakan, saat kebanyakan orang timbul rasa ngeri dan jijik melihat jenazah yang sudah tidak utuh lagi, disitulah rasa kemanusiannya terketuk.
Bagi bapak dua anak ini, mengumpulkan bagian tubuh jenazah korban kecelakaan yang berceceran dijalan merupakan hal biasa.
"Mungkin karena sudah menjiwai, jadi yang menurut orang lain ngeri kalau saya biasa biasa saja," katanya.
Pria yang suka mengoleksi mobil mobil antik ini tidak hanya mengantarkan jenazah dalam kota, ia juga kerap diminta mengantar sampai ke pulau jawa.
Ia tak menampik, banyak hal mistik yang terjadi saat mengangkut jenazah, namun hal itu tak membuatnya gentar.
"Saya anggap ini sebagai penyalur hobi, jadi saya tidak takut hal-hal mistik seperti itu," ujarnya.