Senin, 25 Agustus 2025

Virus Corona

PDP di Samarinda Minta Pulang karena Ibunya Sakit, Mengamuk 2 Kali hingga Pecahkan Kaca Jendela

Pasien dalam pengawasan (PDP) meminta pulang kampung untuk merawat ibunya yang tengah sakit.

KOMPAS.com/ZAKARIAS DEMON DATON
Suasana Ruang Instalasi Gawat Darurat (IDG) RSUD IA Moeis Jalan HM Rifadin, Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu (19/3/2020). 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang peserta Ijtima Dunia di Gowa, Sulawesi Selatan asal Samarinda ditetapkan sebagai pasien dalam pengawasan (PDP).

Saat ini pasien tersebut dirawat di ruang isolasi Rumah Sakit Inche Abdoel Moeis, Samarinda, Kalimantan Timur.

Namun, pasien tersebut meminta pulang kampung untuk merawat ibunya yang tengah sakit.

Ia pun mengamuk di ruang perawatan karena tetap ingin pulang pada Sabtu (18/4/2020).

Pasien tersebut kembali mengamuk, meski telah dibujuk oleh para petugas pada Minggu (19/4/2020).

Tim gugus tugas akhirnya melakukan negosiasi agar pasien tidak melakukan keributan di ruang isolasi.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Samarinda, Ifran mengatakan, pihaknya telah memberi pengertian kepada pasien bahwa PDP tersebut sedang sakit.

"Mengamuk ingin pulang ke kampung halaman untuk merawat ibu beliau yang lagi sakit."

"Tapi kita beri pengertian bahwa beliau memang lagi sakit," ujar Ifran, dikutip dari YouTube Kompas TV, Senin (20/4/2020).

Baca: Mardani Ali Sera: Pemerintah Amatir Hadapi Pandemi Virus Corona

Baca: Di Tengah Wabah Virus Corona, Bondowoso Laporkan Kasus Flu Burung yang Tewaskan Puluhan Ayam

Baca: Respons Politikus Demokrat Terkait Hasil Survei Pemerintah Terlambat Tangani Virus Corona

Ia juga menjelaskan, semua biaya perawatan sudah ditanggung oleh pemerintah daerah.

Pihaknya juga akan merawat ibu dari pasien PDP tersebut, agar pasien mau diisolasi.

"Kita rawat dia memang semuanya dijamin daerah, termasuk permintaan beliau merawat ibunya di kampung kita sanggupin," jelasnya.

"Kita juga dibantu oleh guru beliau untuk menasehati. Alhamdulillah setelah kami negosiasi, beliau mau masuk ke kamarnya," imbuh Ifran.

Proses Negosiasi

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Samarinda, Ismed Kusasih mengatakan, pihaknya menghadapi pasien PDP yang mengamuk ini dengan berbagai cara.

"Tapi Alhamdulillah dalam waktu 24 jam ini bahwa yang bersangkutan masih bisa mau dirawat di rumah sakit kita," ujarnya, dikutip dari TribunKaltim.co, Minggu.

"InsyaAllah saya bisa menyakinkan ke pihak rumah sakit, mudah-mudahan baik," lanjutnya.

Ia menyebut, pihaknya tetap memperlakukan pasien tersebut layaknya PDP saat marah-marah.

"Pasien kita tetap perlakukan seperti pasien PDP lainnya," katanya.

Baca: Cerita Pekerja Hotel yang Terdampak Virus Corona, Harap-harap Cemas Tak Digaji dan Diputus Kontrak

Baca: Ashanty Bertengkar dengan Anang Hermansyah Gara-gara Donasi APD untuk Tenaga Medis Corona, Mengapa?

Baca: Antisipasi Kelebihan Kapasitas karena Virus Corona, Jokowi Ingin Perbaikan Sistem Rujukan di RS

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Samarinda, Ifran mengatakan, pihaknya memberi waktu sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Plt Kadinkes Kota Samarinda yakni selama 24 jam.

"Untuk tindakan selanjutnya kita menunggu dari tim medis, kita berdoa saja semoga yang bersangkutan ini bisa tenang, karena untuk kesembuhannya juga," terangnya.

pdp mengamuk
Tim Satgas Covid-19 Samarinda saat mendatangi RSUD IA Moeis saat satu PDP minta pulang kampung, Sabtu (18/4/20200.

Pecahkan Kaca Jendela

Dikutip dari Kompas.com, pasien PDP tersebut sempat memecahkan kaca jendela, mendobrak pintu, dan mengancam perawat memakai pecahan kaca.

Sehingga, pasien tersebut sempat dipulangkan satu malam ke kediamannya.

Keesokan harinya, tim gugus tugas kembali membujuk dan berhasil membawanya ke ruang isolasi di RSUD Inche Abdoel Moeis Samarinda.

“Iya mengamuk lagi pasien sama. Minta pulang,” ungkap petugas Satgas Covid-19 dari BPBD Samarinda Irfan kepada Kompas.com, Senin (20/4/2020).

Baca: Reza Rahadian Tak Ada Pemasukan Selama Pandemi Corona, Andalkan Tabungan hingga Potong Anggaran

Baca: Perlu Siasat Mengantisipasi Kemungkinan Krisis Pangan di Perkotaan Saat Pandemi Corona

Baca: Hadapi Virus Corona, UI Kembangkan APD Respirator Pemurni Udara bagi Tenaga Medis

Pasien laki-laki inisial N (52) ingin pulang ke Banjarmasin, tapi permintaannya sulit dipenuhi petugas.

Sehingga, proses negosiasi yang menggunakan sambungan ponsel tersebut sempat tarik ulur.

(Tribunnews.com/Nuryanti) (TribunKaltim.co/Muhammad Riduan) (Kompas.com/Kontributor Samarinda, Zakarias Demon)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan