Virus Corona
Mardani Ali Sera: Pemerintah Amatir Hadapi Pandemi Virus Corona
Apalagi, dia berpandangan pemerintah tak hanya lambat namun juga terkesan amatir dan ragu dalam penanganan Covid-19
Penulis:
Vincentius Jyestha Candraditya
Editor:
Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera sangat setuju dengan hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) dimana 41 persen warga menilai pemerintah Jokowi lambat dalam mengatasi pandemi virus corona atau Covid-19.
Mardani menilai survei ini perlu menjadi perhatian pemerintah.
Baca: Respons Politikus Demokrat Terkait Hasil Survei Pemerintah Terlambat Tangani Virus Corona
Apalagi, dia berpandangan pemerintah tak hanya lambat namun juga terkesan amatir dan ragu dalam penanganan Covid-19.
"Survei yang perlu menjadi perhatian pemerintah. Di era keterbukaan sekarang publik punya kecerdasan sosial untuk mengkritisi kebijakan pemerintah. Saya 100 persen setuju pemerintah lambat, amatir dan ragu," ujar Mardani ketika dihubungi Tribunnews.com, Senin (20/4/2020).
Mardani menjelaskan mengapa dirinya mengatakan pemerintah amatir.
Salah satunya karena tak ada pencegahan dan persiapan seperti ketika Indonesia menghadapi flu burung.
"Amatir, karena sejak awal tidak dilakukan pencegahan dan persiapan seperti saat Ibu Siti Fadila zaman Pak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) lakukan dalam menghadapi flu burung dan H1N1. Dimana setiap rumah sakit rujukan disiapkan alat uji atau screening dan dropping ventilator," jelasnya.
Di sisi lain, ia juga menyoroti pakar yang tak diundang hingga Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman yang tidak dilibatkan sedari awal dalam kasus Covid-19.
Berkaca dari Indonesia saat menghadapi flu burung dan H1N1, Mardani mengatakan pakar dan LBM Eijkman dilibatkan sedari awal.
Mardani melihat respon dari sudut keilmuan amatir.
Contohnya adalah kebijakan mudik dan penumpang ojek online (ojol) yang berubah-ubah.
Baca: Marak Aksi Begal saat PSBB, Ahmad Sahroni Dukung Langkah Tegas Polisi, Kalau Perlu ditembak
"Kebijakan mudik dan penumpang ojol yang berubah-ubah salah satu contohnya. Kemudian dua pekan pertama semua sample dibawa ke Jakarta, itu baru berubah sejak ada tekanan. Hingga kini pun data sebaran tidak dibuka sehingga membuat respon Pemda meraba-raba," kata Mardani.
"Jadi yang harus dilakukan (pemerintah) adalah membuat Road map bersama para pakar keilmuan dan gunakan pendekatan scientific guna mengatasi pandemi Covid-19," tandasnya.