Virus Corona
Antisipasi Kelebihan Kapasitas karena Virus Corona, Jokowi Ingin Perbaikan Sistem Rujukan di RS
Jokowi juga memerintahkan kepada jajaran kabinetnya untuk memperbaiki sistem rujukan ke rumah sakit
Penulis:
Taufik Ismail
Editor:
Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi penerapan Telemedicine dalam penanggulangan penyebaran virus corona atau Covid-19.
Menurutnya, Telemedicine sangat membantu dalam penanganan medis pada saat darurat virus corona, karena dapat mengurangi kontak pasien dengan dokter.
Baca: Marak Aksi Begal saat PSBB, Ahmad Sahroni Dukung Langkah Tegas Polisi, Kalau Perlu ditembak
"Saya juga sangat mengapresiasi cara konsultasi medis dengan menggunakan teknologi dan ini saya kira harus dikembangkan lagi yaitu telemedicine agar ini terus ditingkatkan jumlahnya sehingga kontak antara pasien dan dokter bisa dikurangi," kata Presiden dalam rapat terbatas, Senin, (20/4/2020).
Selain itu, kata Jokowi, untuk menghindari kelebihan kapasitas di rumah sakit presiden memerintahkan kepada jajaran kabinetnya untuk memperbaiki sistem rujukan ke rumah sakit.
"Mengenai perbaikan sistem rujukan dan manajemen penanganan di RS. Ini untuk atasi over capacity dari RS rujukan yang kita miliki. Betul betul manajemen harus diatur betul. Mana sedang ringan berat dan yang butuh penanganan lebih intensif di RS," katanya.
Sebelumnya pada pekan lalu, Jokowi juga mengingatkan kementerian terkait untuk membuat manajemen penanganan di rumah sakit sebaik mungkin.
Hal itu untuk menghindari pasien yang betul betul butuh perawatan intensif, namun tidak tertangani.
Menurut Presiden, pasien terkait virus corona yang dalam kondisi sakit ringan-sedang bisa di bawa ke RS Darurat Wisma Atlet.
Baca: Pesan Merry Riana, Tidak Keluar Rumah saat PSBB Bukan Berarti Terputus dari Dunia Luar
Bahkan mereka yang tidak membutuhkan penanganan intensif bisa dirawat di rumah.
"Ini semua RS harus tahu, kemudian yang perlu penanganan intensif bisa dibawa ke RS yang ada, dan kalau yang tidak perlu penanganan intensif bisa dirawat di rumah dengan isolasi mandiri," katanya pekan lalu.