Polsek Daha Selatan Diserang
Mengorek Asal Usul Pria Bersamurai Penyerang Polsek Daha Selatan yang Tewaskan Seorang Polisi
AR (20), pria pelaku penyerangan Kantor Polsek Daha Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan diketahui sebagai sosok yang pendiam.
Editor:
Adi Suhendi
"Pelaku bersembunyi di ruangan unit reskrim Polsek, sampai bantuan dari Polres Hulu Sungai Selatan datang, pelaku tersebut tidak mau menyerah sehingga dilakukan tindakan tegas dan terukur terhadap pelaku," kata Kabid Humas Polda Kalsel, Kombes Pol Mohammad Rifai dalam keterangannya, Senin (1/6/2020).
Secarik Kertas
Dari peristiwa tersebut kepolisian mengamankan sejumlah barang bukti berupa 1 bilah samurai, 1 kompang samurai, 1 unit sepeda motor , 1 anak kunci motor, 1 bendera hitam identitas ISIS berbentuk syal, 1 KTP, dan 1 lembar surat wasiat.
Dalam kertas yang ditandatangani orang yang mengaku Ana Abdurrahman itu mengataskan kelompok yang sedang memerangi thoghut dan mengaku sedang berjihad.
Baca: Polda Kalsel Benarkan OTK Bakar Mobil Patroli dan Serang Polsek Daha Selatan
"Jenazah pelaku sudah dibawa ke RSUD Hasan Basry kandangan. Untuk mengusut kasus ini, kami koordinasi dengan Densus 88," kata Kabid Humas Polda Kalsel, Kombes Mohammad Rifai dalam keterangannya, Senin (1/6/2020).
Rifai mengatakan, untuk identitas pelaku adalah AR berusia sekitar 20 tahun, masih lajang, warga sekitar Daha, serta tinggal satu kampung dengan korban namun tak saling kenal.
Jaringan JAD Kalimantan
Analis Intelijen Ridlwan Habib menyebut pelaku adalah seorang teroris terlatih.
"Ini merupakan serangan terorisme terlatih dan terkoordinasi, bukan lone wolf," ujar Ridlwan, kepada Tribunnews.com, Senin (1/6/2020).
Menurut Ridlwan, kelompok penyerang sengaja memilih waktu dini hari untuk mencari kelengahan polisi.
"Sasaran mereka polisi karena dianggap sebagai thaghut, musuh yang menghalangi cita cita mereka menyebarkan faham ISIS," katanya.

Ridlwan menilai dari pola serangan dan mental para penyerang, mereka sudah terlatih.
"Kelompok simpatisan ISIS di Kalsel merupakan jaringan JAD Kalimantan," ujar alumni S2 Intelijen UI tersebut.
Baca: Melawan Petugas, Pelaku Penyerangan Polsek Daha Selatan Tewas Ditembak
Serangan ini menjadi bukti bahwa terorisme belum hilang di Indonesia.
Bahkan teroris masih melakukan serangan disaat virus corona sedang mewabah.
"Para analis sudah meramalkan ini akan terjadi, apalagi setelah ada seruan resmi dari ISIS pusat tiga hari lalu," kata Ridlwan .