Kehilangan Pekerjaan karena Covid-19, Pria Ini Bunuh Istri dan Anak, Sempat Kabur dan Minum Racun
Seorang ayah sekaligus suami, tega membunuh istri dan anak bungsunya karena depresi kehilangan pekerjaan akibat pandemi Covid-19.
Penulis:
Febia Rosada Fitrianum
Editor:
Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Seorang pria bernama Rendy Arista (34) tega menghabisi nyawa sang istri, Yuti Kontesa (30) dan anak mereka, RBL (3).
Rendy merupakan warga desa Tajamulya, Kecamatan Betung, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.
Ia diketahui membunuh Yuti dan anak bungsunya pada Senin (27/7/2020) dini hari.
Diberitakan Tribunsumsel.com, Rendy baru saja kehilangan pekerjaan akibat pandemi Covid-19.
Sebelumnya, ia bekerja sebagai seorang konselor di sebuah kantor.
Namun karena pandemi Covid-19, Rendy dirumahkan oleh perusahaannya.
Baca: Ayah Perkosa 2 Anak Kandung sejak 2019, Ngaku Tak Bisa Tahan Nafsu setelah Pisah Ranjang dari Istri
Baca: Wanita Lempar Bayi dari Atas Jembatan ke Sungai Ditemani Suami karena Malu Diperkosa Majikan
Bahkan menurut penuturan Kepala Desa Tajamulya, Supandi, Rendy sering bertindak kasar.
Supandi mengatakan Rendy beberapa kali berada di bawah pengaruh obat-obatan terlarang.
Pihak keluarga diketahui sudah sempat membawa ke Badan Narkotika Nasional (BNN) Palembang untuk rehabilitasi.
Kemudian Rendy telah kembali ke rumah setelah dinyatakan sembuh oleh BNN.
Tak sampai di situ, Rendy juga sering menuduh Yuti berselingkuh.
Sehingga Rendy tidak mengakui anak bungsunya merupakan hasil pernikahan dengan Yuti.
"Rendi sempat menjalani rehabilitasi dan dinyatakan sembuh, lalu pulang."
"Rendi ini cemburuan sehingga beranggapan anak bungsunya itu bukan anaknya," terang Supandi.
Penemuan kasus pembunuhan ini bermula dari tetangga Rendy dan Yuti, Andra.
Kala itu Andra melihat Yuti dan RBL telah tergeletak berlumuran darah di dalam kamar.
Baca: Ayah Nikahi Anak Tiri atas Persetujuan Sang Istri, Awal Terbongkar dari Kecurigaan Tetangga
Baca: Seorang Anak Perempuan Diculik di Pesanggrahan, Peristiwa Terekam CCTV
Ia pun menaruh curiga pada suami dan ayah korban, Rendy.
Meski demikian, Rendy sempat meminta tolong karena nyaris gantung diri.
Andra menemui Rendy dengan kondisi ada ikatan kain di bagian lehernya.
Setelah diberi bantuan, Rendy langsung pergi menggunakan mobil entah ke mana.
Sebelum pergi, Rendy ditanya oleh Andra soal keberadaan Yuti dan anak-anaknya.
Rendy menjawab sang istri dan anaknya sedang berada di rumah orang tua Yuti.
Akan tetapi Andra curiga karena anak Yuti dan Rendy yang lain, RAP (6), menangis.
"Saya tidak sendiri, saya bersama keluarga dengan membawa kayu, karena saya tahu siapa pelaku sebenarnya."
"Ketika kami buka rumahnya terlihat ikatan kain bagian leher," jelas Andra.
Melakukan Percobaan Bunuh Diri saat Kabur
Setelah pergi menggunakan mobil, Rendy ditemukan sedang berada di daerah Sungai Lilin, Kabupaten Musi Banyuasin.
Di sana ia ditemukan tengah kritis setelah meminum racun saat berada di perjalanan.
Baca: Rudapaksa Keponakan Istri, Pria Tulangbawang Barat Ini Diadili
Baca: Saling kenal tapi Bukan Suami Istri, Pria dan Wanita yang Tewas dalam Mobil Diduga Berhubungan Intim
Rendy pun dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banyuasin untuk mendapatkan perawatan.
Kasat Reskrim Polres Banyuasin, AKP Ginanjar, menuturkan Rendy kini masih dalam kondisi kritis.
Sehingga ia belum bisa untuk dimintai keterangan hingga melakukan pemeriksaan mendalam.
"Sekarang kondisinya kritis dan belum bisa dimintai keterangan lebih lanjut," ungkap AKP Ginanjar, dilansir Kompas.com.
Dikutip dari Kompas.com, Rendy membunuh Yuti dan RBL saat keduanya sedang tertidur.
Yuti dan RBL mengalami luka parah di bagian kepala karena dipukul menggunakan tabung gas.
Setelah Yuti dan RBL tewas, Rendy melakukan upaya bunuh diri di belakang rumah.
Meski demikian, usahanya untuk bunuh diri gagal setelah tali terputus.
Baca: Tukang Pijat Perkosa Istri Pemesannya & Kepergok Suami Korban, Mengaku Kepincut Paras Cantiknya
Baca: Dipicu Jatah Warisan, Pria di Maluku Hantam Ayah Kandung Pakai Balok Hingga Tewas
Tak hanya sekali, Rendy diketahui kembali berupaya untuk melakukan bunuh diri.
Percobaan kedua dilakukan di dapur, di dekat kulkas dengan cara gantung diri.
Lagi, usaha Rendy untuk mengakhiri hidupnya gagal setelah tali terputus.
"Pertama dia gantung diri di belakang rumah menggunakan kain dan kainnya putus."
"Setelah itu dia gantung diri lagi di dapur dekat kulkas dan talinya juga putus," tutur AKP Ginanjar, Senin (27/7/2020).
(Tribunnews.com/Febia Rosada, Tribunsumsel.com/Wawan Perdana, Kompas.com/Kontributor Palembang, Aji YK Putra)