Virus Corona
VIRAL Kisah Perempuan Melahirkan saat Positif Covid-19, Curiga ketika Janin Tak Aktif Bergerak
Monica, perempuan asal Bandung, Jawa Barat membagikan kisahnya yang harus melahirkan saat positif Covid-19.
Penulis:
Nanda Lusiana Saputri
Editor:
Facundo Chrysnha Pradipha
Karena khawatir dengan kondisi janinnya, Monica memutuskan untuk periksa ke dokter kandungan, hasilnya detak jatung janin masih bagus.
Setelah selesai dari dokter, ia dihubungi bahwa hasil swab menyatakan bahwa Monica dinyatakan positif Covid-19.
Saat mengetahui kabar itu, ia tak bisa menutupi kepanikannya dan khawatir dengan janin yang ada di perutnya.
"Dang!! Langsunglah aku panik, apa gara-gara ini gerakan janinku berkurang, apa ini ngaruh ke janin dan kekhawatiran2 lainnya.
Aku msh berusaha tenang krna selama ini aku ga ngerasain gejala ky sesak nafas atau batuk-batuk parah," tulisnya.
Akan tetapi, malam harinya mendadak keluar cairan bening dari kemaluannya, meski sempat berhenti, sekira pukul 21.00 WIB cairan bening itu kembali keluar dan lebih banyak dari sebelumnya.
Baca: Pasien Covid-19 di Indonesia Melebihi 100 Ribu Orang, Epidemiolog Desak WFH Kembali Diberlakukan
Ia langsung memutuskan untuk menghubungi dokter obgyn-nya dan berangkat ke rumah sakit.
"Ternyata bener pecah air ketuban trs ga ada pembukaan/mules sama sekali. Akhirnya malam itu aku dijadwalkan operasi caesar," tulisnya.
Sekira pukul 24.00 WIB ia masuk ruang operasi dengan perlengkapan khusus pasien Covid-19, di gedung yang juga khusus pasien Covid-19.
Kemudian sekira 00.35 WIB, lahirlah dengan selamat anak pertama Monica yang berjenis kelamin laki-laki.
Kabar baiknya, kondisi bayi Monica dalam keadaan sehat, setelah sempat diobservasi selama seminggu, hasil swab bayi tersebut juga dinyatakan negatif.
Baca: Duka Pasien Corona, Sudah Dinyatakan Sembuh Kini Malah Dijauhi Warga
Monica kemudian kembali menjalani swab ulang di tanggal 21 dan 22 Juli, namun hasilnya masih positif.
Sehingga ia masih harus dirawat di rumah sakit, sementara bayinya sudah diperbolehkan pulang.
"Pas tau hasil swab tgl 21 & 22 msh positif, mentalku sempet drop, blm lg nambah gejala kaya batuk, diare dan msh demam tinggi trs. Ditambah luka sc jg infeksi jd agak komplikasi penyembuhannya," tulisnya.
Mengaku Tak Tahu