Rabu, 17 September 2025

Balita Terinfeksi Cacing

Balita di Bengkulu Terinfeksi Cacing Gelang: Tinggal di Rumah Tidak Layak Huni, Ini Penampakannya

Khaira Nur Sabrina mengeluarkan cacing gelang dari mulut dan hidungnya, kini  Aprillia juga didiagnosa mengalami penyakit cacingan dan harus dirujuk

|
Editor: Erik S
Yayan Hartono/Tribunbengkulu.com
TAK LAYAK HUNI – Kondisi rumah keluarga Nur Khaira Sabrina, pasien terjangkit cacing gelang, di Desa Sungai Petai. Rumah ini jauh dari kata sehat dan layak huni. Foto diambil pada Selasa (16/9/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, SELUMA - Dua balita di warga Desa Sungai Petai Kecamatan Talo Kecil, Kabupaten Seluma, Bengkulu, menderita serangan cacing gelang (Ascaris lumbricoides) yang parah.

Dua balita kakak beradik yang cacingan tersebut adalah Aprillia (4) dan Nur Khaira Sabrina (1 tahun 8 bulan). Kini keduanya harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

Khaira Nur Sabrina mengeluarkan cacing gelang dari mulut dan hidungnya, kini  Aprillia juga didiagnosa mengalami penyakit cacingan dan harus dirujuk ke rumah sakit.

Baca juga: Kakak Adik Cacingan hingga Menggumpal di Perut karena Sering Main Tanah, Kini Segera Dioperasi

Tinggal di Rumah Sederhana 

Anak tersebut merupakan buah hati pasangan Frengky (25) dan Yanti Hartuti (24).

Kedua balita tersebut tinggal bersama kedua orangtuanya di rumah berukuran 6 x 6 meter, berdinding papan dan berlantai tanah. Kondisinya sangat jauh dari kata sehat. 

Bersama Kepala Desa Sungai Petai Rendi, Tribunbengkulu.com melihat langsung rumah ini. 

"Beginilah kondisi rumah orang tua Nur Khaira Sabrina. Memang jauh dari kata sehat, jadi di sinilah mereka tinggal," jelas Rendi Selasa pagi 16 September 2025.

Pantauan Tribunbengkulu.com, hanya ada satu kamar dengan tempat tidur seadanya di rumah. Tidak ada perabot yang terlihat, dinding papan yang tidak rapat dengan pakaian tergantung di sana-sini.

"Lantai masih tanah, masih dinding papan dan hanya satu kamar inilah. Tempat keluarga dengan empat anggota ini tinggal," kata Rendi. 

Bukan hanya di dalam, bagian luar rumah juga terlihat jauh dari sehat. Sampah juga terlihat berserakan, sumur yang menjadi sumber air minum juga terlihat kotor dengan rumput yang tumbuh di bibir sumur. 

"Jamban ada, dapat bantuan program sanitasi Pemkab Seluma. Kalau kondisi rumah baik luar maupun dalam bisa kita lihat, memang jauh dari kata sehat," ucap Kades Sungai Petai.

Rendi berharap ada perhatian Pemkab Seluma memperbaiki rumah keluarga Nur Khaira Sabrina. Karena memang tidak layak huni dan jauh dari kata layak dan sehat. 

"Kami Pemdes sudah mengusulkan untuk rehab rumah ini. Namun belum terealisasi hingga saat ini," kata Rendi. 

Baca juga: 4 Fakta Bayi di Bengkulu Alami Cacingan: Keluarkan Cacing dari Mulut, Ada Gumpalan di Perut

Sementara itu Bupati Seluma Teddy Rahman langsung menanggapi kondisi rumah keluarga Nur Khaira Sabrina ini. Bupati menegaskan akan memperbaiki rumah ini, menjadi rumah yang layak dan sehat. 

"Kita akan lakukan perbaikan. Saya sudah minta Disperkimhub dan Baznas untuk turun, kita bangun rumah keluarga Nur Khaira Sabrina menjadi rumah yang layak huni," sampai Teddy Rahman. 

Respons Bupati

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan