Rabu, 3 September 2025

Kumpulkan Uang Hasil Mengamen Selama 10 Tahun, Slamet Berhasil Daftar Haji Bersama Ibu

Meski berasal dari keluarga kurang mampu, namun cita-cita Slamet untuk dapat pergi haji bersama orangtuanya begitu besar.

Editor: Sanusi
L. Hidayat for KOMPAS
Slamet dan ibunya menunjukkan surat pendaftaran haji. 

TRIBUNNEWS.COM - Pergi ke Tanah Suci untuk menunaikan ibadah haji merupakan impian bagi setiap orang beragama Islam.

Salah satunya adalah Slamet Effendy (30), warga Desa Kerpangan, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.

Meski berasal dari keluarga kurang mampu, namun cita-citanya untuk dapat pergi haji bersama orangtuanya begitu besar.

Baca: Saksikan Perjuangan Zaskia Sungkar untuk Hamil, Shireen Sungkar Akui Dapat Banyak Hikmah

Baca: Bela Sarwendah hingga Debat dan Diusir Ruben Onsu, Betrand Peto: Enggak Apa-apa Bun, Aku Belain

Demi mewujudkan impiannya itu, pria yang berprofesi sebagai pengamen jalanan itu rela menyisihkan uang yang didapat untuk ditabung.

Tak banyak uang yang disisihkan, dalam sehari, Slamet hanya bisa menabung antara Rp 20.000 hingga Rp 25.000.

Namun, berkat kesabaran yang dilakukan itu kini uang yang terkumpul sudah bisa digunakan untuk mendaftarkan haji bersama ibunya.

"Saya nabung 10 tahun, pak. Tiap hari nabung ke ibu Rp 20.000-25.000. Tabungannya disimpan ibu. Kalau sudah banyak, uang recehan ditukar ke toko. Oleh ibu disimpan di tas kresek dan disimpan di rumah sampai banyak," kata Slamet, dengan bahasa Madura, saat dihubungi Kompas.com, melalui ponsel milik tetangganya, Yuyun Wahyuni, Sabtu (5/9/2020).

Slamet mendaftar haji pada Kamis (3/9/2020) dengan biaya sebesar Rp 25 juta.

Sedangkan ibunya, sudah didaftarkan terlebih dulu pada 2018 lalu.

Ia mengaku bersyukur karena impiannya sejak kecil akhirnya dapat terwujud dengan ikhtiar yang dilakukan.

"Saya ingin berangkat haji sama ibu. Semoga pihak terkait bisa bantu saya," harap Slamet.

Ngamen dari pagi sampai malam

Slamet selama ini diketahui hanya tinggal berdua dengan ibu kandungnya.

Karena tidak ada biaya dan ditinggal ayahnya meninggal dunia, sejak Sekolah Dasar ia sudah putus sekolah.

Meski kondisi ekonomi keluarganya sangat terbatas, ia tetap berusaha untuk membantu ibunya dalam mencari nafkah. Salah satunya dengan menjadi pengamen.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan