Selasa, 26 Agustus 2025

Preman yang Dianggap Sakti Akhirnya Tewas Dikeroyok Setelah Celananya Dipelorotin

Seperti saat awal pengeroyokan, Yatno sempat menantang warga dan saat berulang kali dia dipukul, namun tidak berdampak sama sekali

Editor: Eko Sutriyanto
Net
Ilustrasi dikeroyok 

“Bahkan dia seperti menantang warga untuk terus memukulinya,” tutur DD.

Seseorang kemudian memelorotkan celana yang dikenakan oleh Yatno.

Saat itu korban mengenakan celana panjang, di dalamnya ada celana pendek, dan celana dalam.

Saat celana panjang itu diturunkan, ternyata pukulan warga baru memberi dampak.

Melihat korban mulai terluka setelah kena pukulan, korban pun dikeroyok.

“Begitu dipukul langsung terluka, yang lain langsung menyerbu. Akhirnya terjadi pengeroyokan itu,” sambung DD.

Korban akhirnya mengalami luka parah di bagian wajah karena pukulan tangan kosong beramai-ramai.

Kasat Reskrim Polres Tulungagung, AKP Ardyan Yudo Setyantoro mengakui mendengar penjelasan dari saksi, soal sikap korban yang pamer kesaktian.

Namun pihaknya tidak menemukan benda tertentu yang mungkin menjadi jimat korban.

“Itu hanya cerita yang kami dengar dari warga yang kami periksa,” ucap Yudo.

Amuk massa ini bermula dari penangkapan pelaku pencurian kendaraan bermotor, K (17), B (16) dan J (26).

K dan B adalah dua anak kandung Yatno, sedangkan J dikenal sebagai anak buah Yatno.

Isu pun berkembang aksi K dan B mendapat dukungan Yatno.

Kondisi diperburuk karena Yatno dikenal sebagai sosok yang antagonis.

Dia dituding berada di balik kematian sapi-sapi di Desa Nyawangan dan sekitarnya, beberapa bulan lalu.

Aksi massa berawal dari keinginan warga memeriksa ponsel Yatno, untuk mencari bukti keterlibatannya dalam aksi pencurian motor itu.

Namun Yatno menolak hingga terjadi aksi anarkis yang menewaskannya.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan