Fakta-fakta Rusuh di Klaten: Diduga Berawal dari Tagih Utang Rp 100 Ribu, 74 Orang Diperiksa
Kerusuhan di Klaten, tepatnya di kawasan Pasar Pedan, Desa Soboyan, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten pada Minggu (4/10/2020) malam menjadi sorotan.
Penulis:
Facundo Chrysnha Pradipha
Editor:
Tiara Shelavie
Minggu Malam: Mereka Teriak-teriak
Adapun seperti diituliskan TribunSolo.com, penyerangan yang terjadi di kawasan Pasar Pedan, Desa Soboyan, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten, membuat warga kocar-kacir.
Sebab, penyerangan itu terjadi secara tiba-tiba, pada Minggu (4/10/2020) malam.
Menurut keterangan warga yang berada di sekitar lokasi kejadian, Atmanto (53), sekelompok orang yang terlibat dalam penyerangan tersebut membawa sejumlah senjata.
Senjata yang dibawa beregam, seperti tongkat panjang, pedang, besi, dan batu.
Mereka berjalan dari arah Desa Pentil, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten.
"Mereka teriak-teriak mencari anggota sebuah organisasi massa." ujar Atmanto kepada TribunSolo.com, Senin (5/10/2020).
"Berteriak kencang berkali-kali," imbuhnya.
Armanto mengatakan kelompok tersebut berjalan sambil merusak instalasi beberapa toko yang ada di jalan yang mereka lewati.
Termasuk gerobak buat jualan Kepel Pedan milik keponakan Armanto tak luput dirusak.
Situasi mulai kondusif pasca personel kepolisian diterjunkan ke lokasi kejadian.
Peronsel gabungan dari Polsek Pedan, Cawas, dan Ceper diterjunkan guna mengendalikan massa.
Bahkan, Kapolres Klaten AKBP Edy Suranta Sitepu sampai terjun ke lapangan.
"Mulai kondusif total pukul 22.00 WIB," cetusnya.
(Tribunnews.com/TribunSolo.com/Mardon Widiyanto, Adi Surya Samodra)