Selasa, 26 Agustus 2025

UU Cipta Kerja

Aksi Wali Kota Risma Pascademo Tolak UU Cipta Kerja, Omeli Provokator hingga Pungut Sampah

Saat marah, suara Risma terdengar parau. Dia seolah menahan tangis bercampur emosi.

Editor: Willem Jonata
Surya/Ahmad Zaimul Haq
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini memberikan keterangan pers kepada wartawan tentang permasalahan Kota Surabaya di rumah dinas, Kota Surabaya, Jawa Timur, Jumat (28/8/2020). Surya/Ahmad Zaimul Haq 

TRIBUNNEWS.COM - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tak dapat menyembunyikan rasa kecewa dan amarahnya.

Emosi Risma meluap saat melihat berbagai fasilitas umum di Surabaya banyak yang rusak pascademo tolak UU Cipta Kerja di Surabaya berakhir ricuh, Kamis (8/10/2020).

Kemarahan orang nomor satu di Surabaya ini tidak kali ini saja.

Beberapa tahun lalu dia juga marah-marah lantaran taman depan Taman Bungkul juga rusak saat ada suatu acara.  

Baca: Demo UU Cipta Kerja Ricuh di Pekanbaru, Mobil Patroli Polisi Digulingkan

Baca: Mahfud MD Klarifikasi Hoax Seputar UU Cipta Kerja, Perihal Pesangon hingga Cuti

Baca: Kutuk Pelaku Kerusuhan, Projo: Yang Tak Setuju UU Cipta Kerja, Silakan Ajukan Judicial Review ke MK

Massa pengunjuk rasa yang menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja memblokir jalan dengan membakar sejumlah fasilitas di Jalan Gubernur Suryo, Kota Surabaya, Jawa Timur, Kamis (8/10/2020). Demonstrasi menolak UU Cipta Kerja di depan Gedung Grahadi Surabaya berakhir ricuh. Surya/Ahmad Zaimul Haq
Massa pengunjuk rasa yang menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja memblokir jalan dengan membakar sejumlah fasilitas di Jalan Gubernur Suryo, Kota Surabaya, Jawa Timur, Kamis (8/10/2020). Demonstrasi menolak UU Cipta Kerja di depan Gedung Grahadi Surabaya berakhir ricuh. Surya/Ahmad Zaimul Haq (Surya/Ahmad Zaimul Haq)

Geramnya Risma kali lantaran banyak fasum yang dirusak dan diketahui pelakunya warga luar kota.

"Aku belain wargaku setengah mati kenapa kamu ke sini. Kamu tega sekali. Aku bangun kota ini setengah mati tahu," kata Risma geram, Kamis (8/10/2020) petang.

Risma memarahi sendiri tepat di depan pemuda yang diamankan polisi lantaran dianggap provokator.

Pemuda itu memang mengaku jika dia bukan warga Surabaya.

Baca: Dukung Tolak UU Cipta Kerja, Begini Komentar Pelajar Surabaya : Omnibus Law Pokoknya Menindas, Lawan

Baca: Pengamat: Rusuh Demo UU Cipta Kerja Polanya Sama dengan Rusuh 2019, Operator dan Orang-orangnya Sama

Baca: Halte Dibakar, Bus TransJakarta Hentikan Layanan Operasional

Baca: Dampak Aksi Massa Tolak UU Cipta Kerja, Transjakarta Klaim Rugi Sekira Rp 45 Miliar

Saat marah, suara Risma terdengar parau. Dia seolah menahan tangis bercampur emosi.

Risma berulang kali mengatakan, jika fasilitas itu dia bangun untuk warganya. Risma geram.

"Kenapa kamu hancurin, tega sekali kamu," ujar Risma.

Ribuan demonstran mengepung Gedung Grahadi dan merusak sejumlah fasilitas saat melakukan aksi unjuk rasa menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja di Kota Surabaya, Jawa Timur, Kamis (8/10/2020). Demonstrasi menolak UU Cipta Kerja di depan Gedung Grahadi Surabaya berakhir ricuh. Surya/Ahmad Zaimul Haq
Ribuan demonstran mengepung Gedung Grahadi dan merusak sejumlah fasilitas saat melakukan aksi unjuk rasa menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja di Kota Surabaya, Jawa Timur, Kamis (8/10/2020). Demonstrasi menolak UU Cipta Kerja di depan Gedung Grahadi Surabaya berakhir ricuh. Surya/Ahmad Zaimul Haq (Surya/Ahmad Zaimul Haq)

Wali Kota perempuan pertama di Surabaya itu juga sempat memarahi orang yang dia temui.

Dia meminta agar tak ada yang bakar-bakar fasilitas lagi.

Aksi massa yang menolak omnibus law itu memang sempat terjadi kericuhan.

Baca: Wartawan Merahputih.com Dikabarkan Hilang Saat Liput Demonstrasi Tolak UU Cipta Kerja

Baca: Istana: Bukan Lari dari Demonstran, Presiden Bukan Sosok Seperti Itu

Dalam aksi yang berlangsung di depan Gedung Negara Grahadi sempat mencekam.

Halaman
123
Sumber: Surya
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan