Senin, 8 September 2025

Penyebab Keracunan Nasi Kuning Acara Ulang Tahun di Tasikmalaya Diduga dari Amuba

Penyebab keracunan nasi kuning di acara ulang tahun seorang anak di Kelurahan Karikil, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya diduga dari amuba.

KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA
Wakil Wali Kota Tasikmalaya Muhammad Yusuf, sedang memantau para korban keracunan massal akibat makan nasi kuning di acara ulang tahun salah seorang pengusaha bordir asal Kelurahan Karikil, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Jumat (9/10/2020). 

TRIBUNNEWS.COM - Penyebab keracunan nasi kuning di acara ulang tahun seorang anak di Kelurahan Karikil, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya diduga dari amuba.

Hal itu diketahui setelah petugas medis mengambil sampel feses (tinja) terhadap seorang pasien yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soekardjo.

Kendati demikian, belum diketahui berasal dari makanan mana amuba tersebut.

"Hasilnya di dalam feses itu terdapat amuba, sehingga bisa dipastikan sementara, sumber penyebab keracunan yang menimpa 213 warga itu dari amuba," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat, Minggu (11/10/2020).

Menurut Uus, amuba yang ada di dalam tubuh pasien korban keracunan ini masih belum diketahui berasal dari makanan mana.

"Harus dicari kesesuaiannya," katanya.

Baca: Fakta Warga Keracunan di Tasikmalaya: Berawal dari Acara Ulang Tahun hingga Kekurangan Tenaga Medis

Nanti setelah ada hasil pemeriksaan sampel makanan di laboratorium di Bandung, bisa diketahui amuba dalam feses pasien itu terdapat dalam makanan yang mana.

Amuba, lanjut Uus, bisa menyebabkan beberapa gejala dalam tubuh. Di antaranya sakit perut, demam, pusing lalu muntah-muntah dan diare.

Pihak Dinkes sendiri, tambah Uus, sudah melakukan uji lab terhadap air yang ada di lokasi rumah yang mengadakan ulang tahun dan membagikan nasi kuning.

"Hasilnya amuba yang ada dalam air bersih tidak sama dengan yang ada dalam tinja pasien korban keracunan massal itu," ujar Uus.

Para korban keracunan nasi kuning masih berada di ruang darurat perawatan bangunan SDN Puspasari samping Puskesmas Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Jumat (9/10/2020).
Para korban keracunan nasi kuning masih berada di ruang darurat perawatan bangunan SDN Puspasari samping Puskesmas Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Jumat (9/10/2020). (KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA)

Korban 213 Orang

Kasus keracunan makanan di Kelurahan Karikil, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya jumlah korbannya mencapai 213 orang.

"Totalnya 213 orang terdiri dari anak-anak dan dewasa. Hari ini (Minggu 11/10, Red) dari pantauan sejak pagi hingga petang hanya ada beberapa penambahan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota, Uus Supangat.

Upaya penanggulangan yang dilakukan tim medis gabungan Puskesmas dan rumah sakit, sudah banyak pasien yang sembuh dan diperbolehkan pulang.

"Jumlah yang dirawat di Puskesmas Mangkubumi termasuk beberapa ruang kelas SD Puspasari di belakang Puskesmas sebanyak 15 orang," ujar Uus.

Baca: Korban Keracunan Nasi Kuning Ulang Tahun Diprediksi Tembus 500 Orang, Bakteri Diduga dari Santan

Sementara yang dirawat di RSU dr Soekardjo sebanyak 25 orang dan RS TMC 1 orang. "Jadi tinggal 40-an yang masih dirawat," kara Uus.

Pemantauan di tiga ruang kelas SD Puspasari yang dijadikan tempat perawatan darurat, setiap ruangannya sudah lengang.

Euis (25), salah seorang korban yang dirawat di ruang kelas, menuturkan, dirinya sudah tidak merasakan lagi sakit perut maupun pusing.

"Pusing dan sakit perutnya sudah tidak ada lagi. Begitu pula diare sudah tidak. Tapi memang badan masih belum pulih," kata Euis.

Namun begitu, ia berharap segera bisa pulang dan melakukan pemulihan di rumah.

(TribunJabar.id/Firman Suryaman)

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Sumber Penyebab Keracunan Makanan di Karikil Kota Tasikmalaya Diduga dari Amuba, Ini Buktinya

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan