Rabu, 20 Agustus 2025

Seorang Siswi SMP Dirudapaksa 10 Laki-laki di Berbagai Tempat, Berawal saat Korban Kehabisan Bensin

Seorang siswi SMP berusia 12 tahun asal Buleleng dirudapaksa oleh 10 laki-laki. Insiden tersebut berawal saat koban kehabisan bensin.

Editor: Miftah
pexels
ILUSTRASI PENCABULAN - Seorang siswi SMP berusia 12 tahun asal Buleleng dirudapaksa oleh 10 laki-laki. Insiden tersebut berawal saat koban kehabisan bensin. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang siswi SMP berusia 12 tahun asal Buleleng dirudapaksa oleh 10 laki-laki.

Insiden tersebut berawal saat koban kehabisan bensin.

Korban dirudapaksa di berbagai tempat oleh para pelaku.

Kini, Aparat Sat Reskrim Polres Buleleng telah menetapkan 10 pelaku sebagai tersangka.

Penetapan para pelaku sebagai tersangka dilakukan oleh pihak kepolisian sejak Senin (26/10/2020) lalu.

Mirisnya, tujuh pelaku di antaranya anak di bawah umur.

Oleh karena itu, Kapolres Buleleng, AKBP Made Sinar Subawa, menyebutkan hanya tiga orang pelaku yang bisa ditahan.

Di antaranya yakni Kadek Arya Gunawan alias Berit (22) asal Lingkungan Penarungan, Kecamatan Buleleng.

Baca juga: Sering Mengintip Tetangga Mandi, Pemuda Ini Nekat Datangi Rumah Tetangganya Lalu Coba Rudapaksa

Baca juga: 10 Tersangka Rudapaksa Seorang Siswi SMP di Buleleng Tak Saling Kenal, Ikut-ikutan Pelaku Pertama

Adapun Putu Rudi Ariawan (19) alias Rudi asal Lingkungan Penarungan serta Gede Putra Ariawan alias Wawan (19) asal Desa Alasanger, Kecamatan Buleleng.

Sementara, tujuh tersangka lainnya masing-masing berinisial KD, KJ, T, GP, GA, E dan S tidak dilakukan penahanan karena masih dibawah umur.

"Yang masih di bawah umur ini rata-rata berusia 15 sampai 17 tahun."

"Meski di bawah umur mereka tetap diproses hukum, namun penanganannya pasti sedikit berbeda dengan peradilan umum."

"Melihat ancaman hukumannya di atas tujuh tahun, kami tidak bisa lakukan diversi," terang Kapolres Buleleng.

AKBP Sinar juga menjelaskan kronologi kasus rudapaksa yang menimpa siswi malang tersebut.

Menurutnya, kasus tersebut terjadi pada Minggu (11/10) malam.

Saat itu, korban sedang pergi dari rumah mengendarai sepeda motor dengan alasan ingin mengerjakan PR di rumah temannya.

Namun, di tengah perjalanan, motor yang dikendarai mati akibat kehabisan bensin.

Korban lantas menghubungi teman dekatnya berinisial KD dan meminta tolong agar dibelikan bensin.

Bukannya datang membawa bensin, KD justru mengajak korban ke rumah temannya berinisial KJ, yang terletak di Lingkungan Penarungan, Kelurahan Penarukan, Kecamatan Buleleng.

Disana, KD kemudian melakukan perbuatan bejatnya, dengan merudapaksa pacarnya bersama dua orang temannya bernama Berit dan Rudi, secara bergilir.

Kejadian tersebut berlangsung pada pukul 23.00 WITA.

Usai merudapaksa korban, para pelaku kemudian melarang korban untuk pulang.

Mereka meminta korban yang notabenenya memiliki keterbelakangan mental, untuk menginap di kediaman milik KJ.

Hingga keesokan harinya, tepatnya pada Senin (12/10/2020) pukul 05.00 WITA, korban kembali dirudapaksa.

Kali ini dilakukan oleh sang pemilik rumah, berinisial KJ.

Bahkan, usai dirudapaksa oleh KJ, datang dua orang pria berinisial T, dan satunya lagi tidak diketahui identitasnya, yang juga memaksa korban untuk melakukan hubungan badan.

Sehingga sejak Sabtu malam, hingga Minggu pagi, korban tercatat dirudapaksa sebanyak empat kali, dengan jumlah pelaku sebanyak enam orang.

Usai dirudapaksa di rumah KJ, pada Minggu sore, korban kemudian dibawa lagi oleh tersangka Berit, Rudi dan KJ ke Desa Alasangker, Kecamatan Buleleng.

Ketiga pelaku mulanya berdalih jika motor milik korban diperbaiki di sebuah bengkel yang ada di Desa Alsangker.

Setibanya di desa tersebut, ketiga pelaku rupanya mengenalkan korban kepada tersangka Wawan dan GA.

Malangnya, oleh tersangka GA, korban dirudapaksa di semak-semak.

Sementara, Wawan merudapaksa korban dirumahnya.

Usai dirudapaksa, Wawan kemudian mengajak korban ke sebuah bengkel.

Di bengkel itu, korban dirudapaksa lagi oleh seorang pria yang tidak diketahui identitasnya di bengkel tersebut.

Setelah itu, korban dihubungi oleh temannya berinisial E dan minta untuk dijemput di sebuah tempat.

Setelah dijemput, E rupanya membawa korban ke sebuah rumah, hingga dirudapaksa lagi.

"Selama pergi dari rumah, keluarga korban sudah berusaha melakukan pencarian."

"Hingga akhirnya korban berhasil ditemukan oleh orang tuanya pada hari Selasa (13/10/2020) di Desa Alasangker."

Baca juga: Pemkab Aceh Timur Bangun Rumah untuk Dn, Korban Rudapaksa yang Anaknya Tewas Dibunuh

Baca juga: Tak Tahan Intip Tetangganya Mandi, Pria Ini Bergegas Ketuk Pintu lalu Coba Rudapaksa Korban

"Korban kemudian diajak pulang dan akhirnya menyampaikan ke orang tuanya bahwa ia telah dirudapaksa oleh sejumlah pria," terang AKBP Sinar.

Menurut AKBP Sinar, para pelaku tidak saling mengenal.

"Mungkin saat pelaku satu melakukan rudapaksa, ada yang melihat, sehingga ikut merudapaksa korban."

"Ada juga dengan modus ingin membantu mengantarkan korban pulang ke rumah."

"Namun, korban malah diajak ke TKP lain untuk dirudapaksa," jawab AKPB Sinar.

Sementara terkait kondisi korban, AKBP Sinar menyebut hingga saat ini korban masih dalam kondisi trauma dan masih diberikan pendampingan oleh psikolog.

"Hasil visum nanti akan kami buka. Yang penting penyidik sekarang sudah yakin bahwa dari hasil penyelidikan dan penyidikan, ada 10 orang tersangka yang terlibat."

"Kasus ini akan kami tangani secara profesional, karena ini tindakan yang sangat keji, dan mencoreng generasi muda."

"Saya juga berharap orang tua betul-betul melakukan pengawasan terhadap anaknya, agar tidak terjadi perbuatan tercela seperti ini," tutupnya. (rtu)

Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Berawal dari Kehabisan Bensin, Siswi SMP Buleleng Dirudapaksa 10 Orang, Pacar Jadi Pelaku Pertama

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan