Sabtu, 23 Agustus 2025

Suami Dibunuh Ayahnya, Istri Tidak Sedih: Ungkap 13 Tahun Selalu Dianiaya dan Keluarga Dihina Miskin

Seorang pria bernama Anuar (60) nekat membunuh menantunya, Bambang Ciptadi Lubis (57). Begini kronologinya.

Penulis: Ifa Nabila
SCIENCE PHOTO LIBRARY
Ilustrasi penganiayaan. Seorang pria bernama Anuar (60) nekat membunuh menantunya, Bambang Ciptadi Lubis (57). Begini kronologinya. 

Anuar pun menyaksikan putrinya dianiaya oleh menantu.

Anuar kemudian menghampiri keduanya dan malah dipukul oleh Bambang sembari dimaki.

Namun pukulan Bambang berhasil ditangkis oleh Anuar.

Ia juga sudah siap membawa badik dari dalam rumah.

Badik itu langsung ditusukkan ke tubuh korban tepat di ulu hatinya.

Diberitakan Sripoku.com, Anuar kesal lantaran menantunya bersikap kasar dan tak punya tata krama.

Baca juga: Kepergok Maling Sepeda Motor, Pria Ini Terjatuh saat Berusaha Bawa Kabur, Nyaris Tewas Dihajar

"Datang langsung marah-marah, mereka ribut depan saya, saat tegur malah nunjuk-nunjuk nantang-nantang, saya ambil pisau saya tusuk," ungkap Anuar pada 17 November 2020.

Sementara itu, Kapolsek Lubuklinggau Utara, Iptu Sudarno menyebut, hubungan suami istri itu semakin tidak harmonis dalam 10 hari terakhir.

"Karena cekcok mulut 10 hari lalu Maria pulang ke rumah orang tuanya dengan membawa seluruh barang perabotan rumah tangga mereka," ujar Sudarno.

Kurang dari setengah jam, Anuar ditangkap polisi setelah insiden pembunuhan yang menghebohkan warga itu.

Istri tidak menyesal

Diberitakan Sripoku.com, Maria ikut dalam proses rekonstruksi dari awal cekcok hingga membawa suaminya ke rumah sakit.

Lantaran sudah bertahun-tahun kerap ribut, Maria mengaku tidak sedih dan tidak menyesal atas tewasnya sang suami.

"Saya tidak menyesal saya sudah habis sakitnya, karena memang sudah sering ribut dengan dia (Bambang)," ujar Maria, Selasa.

Baca juga: Sedang Makan Bakso Sambil Video Call Istri, Pria Ini Tiba-tiba Ditikam Adik Ipar hingga Tewas

Maria menyebut, selama 13 tahun berumahtangga, tiada hari tanpa pertengkaran.

Selain kata kasar dan kekerasan, Maria juga kerap diusir dari rumah.

"Dia (Bambang) setiap ribut sering mukul dan menghina, setiap hari dipukul saya tidak sakit, yang sakit orangtua saya dihina."

"Dia mengatakan o'rangtua dan keluarga kamu miskin semua', selalu seperti itu," paparnya.

(Tribunnews.com/ Ifa Nabila) (Sripoku.com)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan