Kamis, 2 Oktober 2025

Kisah di Balik Dua Pasutri Tertarung dalam Pilkada di Ciamis, Ada yang Daftar Semenit Sebelum Tutup

Meski asli dari Desa Jagabaya, tapi Nana dan istrinya tinggal dan ber-KTP Desa Panawangan, Kecamatan Panawangan

Editor: Eko Sutriyanto
Istimewa
Pasutri yang jadi calon Kades Jagabaya, Panawangan, Nana Juhana SPd (61) dan istrinya Dian Rahmawati Spd (40). Nana berhasil unggul dalam Pilkades Serentak. 

Bahkan uang Taspen pensiunannya dipakai untuk membeli kebun seluas 250 bata (1 bata = 14 m2) saking seriusnya Nana untuk menjadi petani setelah pensiun.

“Baru ketika saya hadir pada acara tradisi hajat bumi di Jagabaya, banyak yang minta saya maju (nyalon kades). Awalnya saya anggap angin lalu.

Tetapi ternyata kemudian banyak yang datang. Jadi kepikiran juga, Apalagi yang datang kemudian tokoh-tokoh masyarakat.

Termasuk H Sarkum (tokoh warga Jagabaya) juga minta saya maju. Akhirnya saya serius. Tetapi kemudian bursa calon kades malah sepi. Padahal awal-awalnya ada 3 calon yang sering disebut-sebut,” katanya.

Baca juga: Pak Kades Tertangkap Basah Berduaan dengan Gadis di Hotel, Langsung Mengundurkan Diri

Meski hanya bertarung dengan istri sendiri, mendekati hari H Pilkades Serentak Sabtu (19/12/2020) menurut  Nana ia sempat waswas dan cemas.

Karena ada mitos, Jagabaya akan jaya bila dipimpin oleh perempuan.

“Saya sempat cemas juga. Meski calon kades perempuan yang saya hadapi itu, istri saya sendiri. Waswas juga dengan mitos yang berkembang. Terlebih pada hari Sabtu menjelang akhir perhitungan suara tiap TPS ,” ujar Nana.

Pada hari H pencoblosan tersebut, menurut Nana, ia berkeliling memantau sementara istrinya hanya berada di rumah saja, tidak kemana-mana.

“Saya dan istri tidak punya hak pilih. Jadi tidak nyoblos. Lucu juga ya, kedua calon kades tidak punya hak pilih di desa tempat nyalon,” katanya sembari tertawa.

Meski asli dari Desa Jagabaya, tapi Nana dan istrinya tinggal dan ber-KTP Desa Panawangan, Kecamatan Panawangan.

“Karena KTP-nya Desa Panawangan, jadi kami tak nyoblos,” ujarnya.

Saat perhitungan suara usai pencoblosan Sabtu (19/12) sore, menurut Nana ia sudah di rumah bersama istrinya.

“Istri saya santai-santai saja. Yang tegang malah saya, takut mitos benar-benar terbukti. Tapi alhamdulilah sekitar pukul 15.00 ada yang menelpon memberi tahu saya segera ke balai desa (Jagabaya). Saya diberitahu tentang perhitungan suara,” ujar Nana.

Dari 5 TPS yakni  3 TPS di Dusun Jabaya I, serta masing-masing 1 TPS di Dusun Jagabaya II dan Dusun Pamengkeur, Nana memperoleh 1.339 suara dan isterinya Dian Rahmawati hanya memperoleh 172 suara. Dan tidak ada suara yang tidak sah.

“Dengan adanya hasil perhitungan suara sementara itu, saya mulai tenang, dan sujud syukur. Istri saya senyum-senyum saja. Ternyata warga benar-benar menghendaki saya jadi kades. Dan mitos Jagabaya pun tak terbukti,” katanya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved