Selasa, 26 Agustus 2025

Tebing Setinggi 7 Meter Longsor, 3 Pekerja Proyek Tertimbun, Seorang di Antaranya Tewas

Tubuh I Wayan Balik dan I Nyoman Cakra tidak tertimbun sepenuhnya sehingga nyawa mereka bisa diselamatkan.

Editor: Dewi Agustina
Tribun Bali/I Wayan Eri Gunarta
Warga dan pihak kepolisian saat mengevakuasi jasad Wayan Lebih yang tewas tertimpa tanah longsor di Banjar Peliatan, Desa Kelusa, Payangan, Kamis (14/1/2021) siang. 

TRIBUNNEWS.COM, GIANYAR - Tebing setinggi sekitar tujuh meter longsor di sebuah proyek senderan di Banjar Peliatan, Desa Kelusa, Kecamatan Payangan, Gianyar, Kamis (14/1/2021).

Tiga dari 12 pekerja tertimbun. Dua orang berhasil selamat, satu orang meninggal dunia.

Sebelum peristiwa itu terjadi, para pekerja baru saja selesai istirahat siang.

Sekitar pukul 13.00 Wita, mereka mulai melanjutkan proyek pembuatan senderan tebing.

Namun tanpa disadari, tanah tebing di atas mereka longsor.

Tubuh I Wayan Balik dan I Nyoman Cakra tidak tertimbun sepenuhnya sehingga nyawa mereka bisa diselamatkan.

Namun nyawa I Wayan Lebih, pekerja asal Desa Mas, Ubud, tak tertolong.

Pekerja lainnya memanggil sopir alat berat untuk membantu melakukan penggalian dan mengevakuasi korban yang tertimbun tanah longsor.

Setelah dilakukan penggalian menggunakan eskavator juga dibantu masyarakat, akhirnya tubuh Wayan Lebih berhasil ditemukan namun dalam keadaan sudah meninggal dunia.

Mayat Wayan Lebih langsung dibawa ke Puskesmas Payangan.

Tidak berselang lama, pihak keluarga menjemput jenazah dan dibawa ke rumah duka.

Sementara dua korban selamat telah dirawat di RSUD Payangan.

Kapolsek Payangan AKP Made Tama, mengatakan proses evakuasi berjalan 30 menit.

Saat berhasil ditemukan dari timbunan tanah, korban mengalami berbagai luka-luka dan pendarahan di telinga.

"Korban meninggal dunia karena 30 menit tertimbun tanah longsor," ujarnya.

Saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait kasus ini.

Namun dugaan sementara, longsor terjadi akibat kondisi tanah labil karena belakangan kerap diguyur hujan.

"Masih kami dalami apakah ada unsur kelalaian atau tidak. Tapi saat ini jenazah korban sudah dipulangkan ke rumah duka," ujarnya.

Baca juga: Dahsyatnya Longsor di Sumedang, 24 Ditemukan Tewas, 16 Lagi Dicari, Lokasi Kini Bau Menyengat

Longsor di Tabanan

Hujan deras yang mengguyur Tabanan sejak Rabu malam mengakibatkan sebuah peristiwa tanah longsor di sebuah rumah warga Banjar Apit Yeh, Desa Gunung Salak, Kecamatan Selemadeg Timur, Tabanan, Kamis (14/1/2021).

Longsor tersebut tak sampai menimbun rumah warga dan tak sampai mengakibatkan korban jiwa.

Menurut Kasubag Humas Polres Tabanan, Iptu Nyoman Subagia, peristiwa tanah longsor tersebut baru diketahui sekitar pukul 06.00 Wita.

Longsor yang disebabkan oleh hujan deras yang mengguyur sejak Rabu malam ini beruntungnya hanya sampai di halaman rumah warga.

Pasca kejadian tersebut, masyarakat bersama anggota Polsek Selemadeg dan Koramil Selemadeg melaksanakan gotong royong untuk pembersihan tanahnya.

Setidaknya butuh beberapa jam untuk pembersihan tersebut.

"Pihak kepolisian juga sudah mengimbau kepada masyarakat setempat untuk tetap waspada dengan adanya cuaca ekstrem ini. Dan jika ada bencana alam bisa segera lapor ke BPBD maupun aparat setempat," ucap Subagia, Kamis (14/1/2021).

Dia melanjutkan, bila nantinya peristiwa bencana alam itu sangat berat dan perlu penanganan alat berat, pihak BPBD atau kepolisian bisa mengkoordinasikan ke instansi terkait, misalnya seperti Dinas PUPRPKP Tabanan untuk penanganan lebih lanjut.

"Intinya dilaporkan saja jika memang perlu, kita siap membantu dan mengkoordinasikan jika memang butuh alat berat untuk evakuasinya," tandasnya.

Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Kronologi Wayan Lebih 30 Menit Tertimbun Longsor di Gianyar, Dua Pekerja Selamat Satu Meninggal

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan