Indentitas Mayat di Lumajang Diketahui Saat Panggilan Telepon Ibu Korban Diangkat Polisi
Keluarga sedih karena adiknya itu meninggal dengan cara yang tragis dan meninggalkan 3 anak yang masih kecil-kecil
Editor:
Eko Sutriyanto
"Terakhir itu kan kami telfonan sama orang tua.
Di telfon bapak bilang mau ke Jember.
Baca juga: Cerita Mensos Risma Bungkus Nasi untuk Korban Banjir Jember, Ikut Bantu Relawan dan Ini Fotonya
Tapi sama Dwi gak boleh. Dwi bilang biar bapak dijemput langsung, katanya biar bisa ketemu sama ibu juga," ungkapnya.
Kata Supiyanto, bapaknya menawarkan untuk berangkat sendiri ke Jember, karena Dwi sebenarnya tak punya sepeda motor.
Artinya, saat itu Dwi menuju ke Malang dengan menggunakan sepeda motor milik temannya.
"Jadi yang hilang itu motor temannya. Mungkin adik saya saat itu berusaha mempertahankan karena merasa bukan miliknya," ujarnya.
Terkait kasus ini, Supiyanto meminta Polres Lumajang gerak cepat untuk segera mengungkap pelaku.
Ia juga berpesan, jika pelaku sudah tertangkap agar dihukum yang setimpal.
Baca juga: Mayat Perempuan Mengapung di Sungai Pongrakka Luwu
"Ya kami tentu sangat terpukul, kami pelaku hukum yang sesuai apalagi adik saya harus kehilangan nyawa," pungkasnya.
Atas kasus itu, kini Supiyanto meminta agar polisi segera mengusut tuntas.
Ia berharap setelah pelaku ditangkap dapat diberi hukuman yang setimpal.
"Tentu keluarga saat ini sangat terpukul. Keluarga inginnya kalau pelaku sudah ketangkap bisa dihukum mati, karena nyawa harus dibalas nyawa," tegasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Pilu Ibu Telepon Diangkat Polisi, Putranya Tewas Diduga Korban Begal Lumajang, 'Hukum Mati Pelaku'