Keluarga Tunggu Kedatangan Jenazah Weni Tania, Gadis yang Ditemukan Tewas Tertancap Bambu di Garut
Pihak keluarga dibantu warga sudah menyiapkan liang lahat untuk Weni Tania di Kampung Ciloa Tengah, Desa Sindangratu, Kecamatan Sucinaraja, Garut.
Editor:
Adi Suhendi
"Kadang, ya di rumah neneknya, kadang juga di sini di rumah bibi dan uwaknya, ya bisa dikatakan dia hidup tanpa perhatian langsung orang tua kandung," ucapnya.
Baca juga: Mayat Wanita yang Ditemukan di Garut, Organ Vital Tertancap Bambu dan Berbau
Sejak saat itu, Weni hanya bergantung pada keluarga dari ibunya.
Ai menjelaskan Weni tumbuh menjadi orang yang pendiam.
"Kalau mamahnya pulang, dia (Weni) mah biasa-biasa saja, cuek. Diajak main juga tidak pernah mau, malahan kalau sakit juga diam saja, dipaksa diajak ke dokter juga," ucapnya.
Ai menjelaskan, rumah Weni berdempetan dengan rumah uwaknya.
Semasa hidup Weni sudah terbisa melakukan sesuatu sendiri.
"Masak, makan, dan tidur itu suka sendiri, ke mana-mana sendiri, makanya pas pergi itu ya emang suka berpegian sendiri," ujarnya.
Ai dan keluarga tidak menyangka nasib keponakannya itu berakhir dengan cara yang tidak wajar.
Ia berharap pihak kepolisian cepat mengusut tuntas apa yang sebenarnya terjadi pada keponakannya.
"Kalo misalkan ada dugaan dibunuh, semoga semuanya terbuka dengan jelas, kebenaran pasti terungkap," ujarnya.
Sebelumnya, Weni Tania meninggalkan rumah pada hari Selasa (2/2/2021) menuju rumah temannya.
Sepulang dari temannya ia pergi menaiki angkot sendirian.
Dikabarkan ia hendak menemui pacarnya.
Weni yang hidup seorang diri membuat keluarganya mengira bahwa ia sudah pulang.
Namun tetangganya menanyakan kondisi rumah yang terlihat gelap.
"Kata tetangga, Weni ke mana kok rumahnya gelap, barulah kami mencari sana-sini, setelah beberapa hari ada kabar ia ditemukan sudah tidak ada (meninggal)," kata Ai Kusmiati saat diwawancarai Tribunjabar.id di rumah duka, Juma'at (5/2/2021).
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Liang Lahat Sudah Disiapkan untuk Peristirahatan Terakhir Weni, Sang Ibu Menangis Histeris di Arab