Rabu, 17 September 2025

Misteri Cairan Merah Mirip Darah Keluar dari dalam Tanah, Ahli UGM: Ini Masih Jadi Pertanyaan

Ahli memberikan pendapatnya terkait misteri carian mirip darah yang keluar dari dalam tanah di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.

Editor: Endra Kurniawan
Kolase Tribunnews: TribunSolo.com/Istimewa
Misteri Cairan Merah Mirip Darah Keluar dari dalam Tanah, Ahli UGM: Ini Masih Jadi Pertanyaan 

TRIBUNNEWS.COM - Ahli Geologi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Eko Haryono memberikan pendapatnya terkait misteri carian mirip darah yang keluar dari dalam tanah di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.

Seperti diberitakan sebelumnya, warga yang tinggal di Dukuh Sentul RT 3 RW 5, Desa Pundungrejo, Kecamatan Tawangsari dihebohkan dengan kemunculan carian berwarna merah tersebut.

Kejadian ini berlangsung pada Rabu (3/3/2021) lalu.

Menurut Eko, cairan yang keluar itu mirip seperti cairan pewarna.

Ditambah, dengan ciri-ciri air yang tidak berbau, tidak lengket, dan encer.

Baca juga: Pembunuhan Gadis Bandung di Hotel Lotus Kediri dan Misteri Alat Kontrasepsi yang Telah Dipakai

"Ya, itu ciri-cirinya seperti pewarna," katanya, Kamis (4/3/2021).

Eko menjelaskan, peneliti Geologi biasa menggunakan pewarna untuk mengidentifikasi sungai bawa tanah.

Pewarna akan dimasukan dari luweng atau ujung sungai, dan akan dibiarkan mengalir mengikuti arus.

Hal itu dilakukan untuk mengetahui arah dan aliran sungai bawa tanah yang diteliti.

Kejadian ini menyita perhatian warga berupa tanah mengeluarkan cairan merah mirip darah segar di tanah milik Waluyo, di Dukuh Sentul RT 3 RW 5, Desa Pundungrejo, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo, Rabu (3/3/2021).
Kejadian ini menyita perhatian warga berupa tanah mengeluarkan cairan merah mirip darah segar di tanah milik Waluyo, di Dukuh Sentul RT 3 RW 5, Desa Pundungrejo, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo, Rabu (3/3/2021). (TribunSolo.com/Istimewa)

"Namun kejadian di Tawangsari itu keluarnya dipermukaan tanah, ini masih menjadi pertanyaan. Kalau ada yang melakukan penelitian, harusnya air merah itu keluarnya di sungai," jelasnya.

Terkait fenomena langka itu, dia mengatakan diperlukan penelitian lebih lanjut.

Baik dari kondisi dilingkungan sekitarnya, atau ada unsur kesengajaan.

"Kalau disekitar sana ada pabrik, atau aktivitas masyarakat yang menggunakan pewarna, itu mungkin bisa terjadi," kata dia.

"Atau ada seseorang yang menanam bubuk pewarna, sehingga saat hujan kemasan bocor dan memunculkan warna merah itu," terangnya.

Terpisah, Sekretaris Desa (Sekdes) Pundungrejo, Sutardi, lingkungan dari tanah yang berdarah itu jauh dari pabrik.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan