Kecelakaan Maut di Sumedang
5 Fakta Kecelakaan Bus di Sumedang: Penumpang 66 Orang Termasuk Balita, Diduga Sopir Ditemukan Tewas
Kecelakaan maut terjadi Tanjakan Cae, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Rabu (10/3/2021) malam.
Penulis:
Nanda Lusiana Saputri
Editor:
Gigih
Dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com, Mimin Mintarsih (52) salah satu penumpang yang selamat dalam kecelakaan tersebut menceritakan detik-detik sesaat sebelum bus terjun ke jurang.
Mimin yang duduk di jok kedua dari sopir menyebut, bus oleng sebelum masuk ke jurang.
"Bus goyang-goyang, terus masuk jurang," kata Mimin.
Saat di jalan, kata Mimin, sudah tercium bau sangit kampas rem. Salah seorang penumpang pun meminta sopir memeriksanya.
"Sopir bilang remnya blong," ujar Mimin.
Ia mengungkapkan, sesaat sebelum kejadian, penumpang bus yang terdiri dari siswa SMP IT Al Muaawanah, orang tua, pendamping, dan guru serempak mengucapkan takbir.
"Semua orang teriak Allahhu Akbar, takbir," terangnya.
Akibat kecelakaan tersebut, Mimin terjepit di dalam bus, sedangkan kedua anaknya terpental ke belakang.
Namun, Mimin dan kedua anaknya yang berumur 2 dan 11 tahun berhasil menyelamatkan diri dan keluar dari bus.
"Saya terjepit di jok, saya merangkak cari anak saya dan keluar dari bus," jelasnya.
3. Diduga sopir bus meninggal
Seorang warga Kecamatan Wado yang membantu proses evakuasi sesaat pasca-bus masuk jurang, Waslim (59) mengatakan, sopir bus diduga tewas.
"Sopir busnya juga meninggal, tadi sudah dievakuasi," kata Waslim kepada Kompas.com.
Ia bersama warga sekitar telah mengevakuasi sekitar 20 korban dan sebagian besar korban dengan posisi terjepit di dalam bus.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Subang, Maxi mengatakan, tim reaksi cepat (TRC) Subang mengirim 20 ambulans untuk membantu mengevakuasi korban meninggal dan luka ringan.
Baca juga: Kesaksian Korban Selamat Kecelakaan Maut di Sumedang, Bus Sempat Goyang-goyang, Diduga Rem Blong