Minggu, 17 Agustus 2025

Update Kasus Sate Maut di Bantul, Ciri-ciri Wanita Pengirim Takjil Diketahui, Tak Ada CCTV di TKP

Kasus paket sate maut yang menewaskan bocah berusia 8 tahun NFP terus didalami pihak kepolisian.

Editor: Endra Kurniawan
Kolase Tribunnews: Facebook dan TRIBUNJOGJA.COM / Miftahul Huda
(Kini) Foto NFP dan (Kiri) Bandiman memperlihatkan foto anaknya. 

Namun sang penerima yaitu Tomy tengah berada di luar kota dan tidak mengenal pengirim makanan tersebut.

Pesanan itu kemudian diberikan kepada Bandiman oleh istri Tomy.

Baca juga: Sederet Fakta Ledakan Mercon yang Tewaskan Kakak Adik, Potongan Tubuh Ditemukan 100 Meter dari TKP

Ciri-ciri Wanita Pengirim Paket Takjil

Bandiman memperlihatkan foto anaknya yang meninggal usai menyantap paket sate misterius, Senin (26/4/2021).
Bandiman memperlihatkan foto anaknya yang meninggal usai menyantap paket sate misterius, Senin (26/4/2021). (Tribun Jogja/Miftahul Huda)

Ayah NFP bernama Bandiman memberikan kesaksian ciri-ciri fisik dari wanita misterius pengirim paket sate maut yang menewaskan anaknya.

Ia mengaku awalnya tiba-tiba datangi seorang perempuan muda yang bermaksud meminta tolong mengantarkan paket takjil.

Dari pengakuannya, perempuan itu berciri-ciri masih muda, berkulit putih, dengan tinggi sekitar 160 cm dan mengenakan baju berwarna krem.

"Dia mengatakan bahwa tidak punya aplikasi, dan meminta mengirimkan paket takil ke seseorang bernama Tomi di Villa Bukit Asri, Sembungan, Kasihan, Bantul," ujarnya saat ditemui Selasa (27/4/2021).

Bandiman pun menyanggupi permintaan tersebut.

Perempuan itu pun menanyakan berapa tarif untuk mengantarkan paket berisi sate dan snack tersebut.

"Saya minta Rp 25 ribu, lalu saya dikasih Rp 30 ribu. Saya juga minta nomor HP orang yang dituju.

Baca juga: Terlibat Baku Tembak dengan Polisi di Lampung, Pelaku Curanmor Tewas Diterjang Peluru Petugas

"Dan minta nama si pengirim, dia mengatakan bahwa pengirim atas nama Hamid dari Pakualaman," ujarnya.

Bandiman pun mengantarkan paket tersebut, namun sesampai di alamat yang dituju, rumah orang yang bernama Tomi tersebut terlihat sepi.

Bandiman pun berusaha menghubungi Tomi.

"Setelah saya hubungi, benar yang mengangkat bernama Tomi dan alamatnya juga benar.

"Tapi dia mengatakan bahwa tidak merasa memiliki teman yang bernama Hamid di Pakualaman. Lalu tomi mengatakan bahwa paket tersebut untuk saya saja untuk berbuka puasa," paparnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan