Senin, 8 September 2025

Emak-emak Puyeng oleh Ulang Pedagang Mainan di Alun-alun Tulungagung, Baru Masuk Langsung Disodori

“Begitu masuk alun-alun, anak saya sudah langsung disodori mainan. Kan sudah kurang ajar sekali,” keluh seorang ibu rumah tangga bernama Neni.

Editor: Choirul Arifin
Tribun Jatim/david
Pedagang dan jasa penyewaaan mainan di alun-alun Tulungagung 

Laporan Reporter Tribun Jatim, David Yohanes

TRIBUNNEWS.COM, TULUNGAGUNG - Emak-emak di Tulungagung dipusingkan oleh ulah para pedagang dan jasa penyewaan mainan di alun-alun Tulungagung yang suka memaksakan kehendak kepada para pengunjung alun-alun yang datang membawa anak untuk berwisata. 

Keberadaan pelaku usaha ilegal ini bahkan disebut sudah pada taraf meresahkan.

“Begitu masuk alun-alun, anak saya sudah langsung disodori mainan. Kan sudah kurang ajar sekali,” keluh seorang ibu rumah tangga bernama Neni.

“Arena skateboard malah dikuasai rental mobil-mobilan listrik sama mainan skuter. Anak-anak tidak bisa leluasa jalan-jalan, karena risiko ketabrak,” sambung Neni.

Keluhan serupa juga diunggah di media sosial. Mayoritas warga menghendaki alun-alun bersih dari para pedagang.

Sebab peruntukan awal memang untuk taman dan tempat bermain anak.

Namun Alun-alun Tulungagung mendadak sepi dari pedagang dan jasa rental mainan anak-anak, Senin (14/6/2021).

Baca juga: Kisah Sekda Nias Utara Tertangkap Konsumsi Ekstasi di Razia Prokes Polres Medan, Tes Urine Positif

Satpol PP mulai menertibkan keberadaan para pedagang dan jasa rental mainan anak, setelah banyak menerima aduan masyarakat.

Alun-alun sebelumnya menjadi tempat steril dari para pedagang, dan difungsikan sebagai taman dan tempat bermain anak.

Baca juga: Serem, Kerangka Manusia Ditemukan di Sebuah Rumah Kosong yang 20 Tahun Ditinggal Pemiliknya

Namun kemudian dikuasai para pedagang dan jasa rental mainan anak.

Sebenarnya, secara tegas Perda melarang aktivitas pedagang di dalamnya. Namun nyatanya setiap sudut alun-alun dikuasai pedagang.

Kabag Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat Satpol PP Tulungagung, Yulius Rahma Isworo, mengatakan, alun-alun Tulungagung adalah ruang terbuka hijau (RTH).

Baca juga: Kisah Damar dan Nana Gagal Berangkat Haji, Bertahun-tahun Kumpulkan Tabungan dari Jualan Sapu Lidi

Tidak boleh ada aktivitas dagang maupun penyewaan mainan di lokasi ini.

Kecuali membawa mainan sendiri dan dimainkan di dalam alun-alun.

“Kalau bawa mainan banyak kemudian dijual di alun-alun, jelas dilarang. Kami akui memang itu sering terjadi,” ujar Yulius.

Yulius juga mengakui, ada banyak aduan dari masyarakat tentang aktivitas para pedagang yang meresahkan.

Karena itu pihaknya berjanji mulai malam ini akan membersihkan alun-alun.

Selain ini para pelaku sudah teridentifikasi dan tinggal memanggil mereka.

“Orang-orangnya itu-itu saja. Kami akan panggil untuk diajak diskusi,” sambung Yulius.

Lebih jauh Yulis mengaku jika para pedagang itu bisa dijerat dengan Tindak Pidana Ringan (Tipiring).

Namun pihaknya belum melakukan itu, dengan petimbangan kemanusiaan.

Sebab mereka semua adalah warga asli Tulungagung, dan beralasan mencari nafkah, karena itu Yulius akan berkoordinasi dengan dinas lain, untuk mencari solusi.

“Mungkin nanti ada solusi, mereka akan ditaruh dimana. Jangan sampai ketika kita lengah, mereka kembali berjualan di alun-alun,” pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Warga Keluhkan Pedagang dan Rental Mainan Anak di Alun-alun Tulungagung, Dinilai Meresahkan

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan