Fakta-fakta Anggota Ormas di Bali Dibunuh Debt Collector, Motif Masalah Pribadi, Ada 7 Tersangka
Seorang anggota ormas di Bali tewas dibunuh gerombolan debt collector lantran masalah pribadi. Berikut rangkuman fakta-faktanya.
Penulis:
Endra Kurniawan
Editor:
Whiesa Daniswara
Karena tidak ada penetapan pengadilan untuk penarikan, mereka menolak untuk menyerahkan motor tersebut
Saat terjadi cekcok, mereka saling emosi hingga terjadi penyerangan yang dilakukan anggota kelompok debt collector tersebut.
2. Korban dan kakaknya diserang para pelaku
Keduanya kemudian kabur menuju Jalan Gunung Rinjani hingga sampai di simpang Jalan Subur-Kalimutu, Denpasar.
Dalam situasi darurat tersebut, kakak korban berhasil kabur dan menyelamatkan diri menggunakan ojek online yang kebetulan melintas di sana.
Namun belakangan diketahui bahwa ia juga mengalami luka pada kepala.
Nahas menimpa GD yang tewas di lokasi kejadian.
Baca juga: Ayah dan 2 Anak Keroyok Saudara Ipar, Agusman Tewas Ditikam
3. Motif masalah pribadi

Kasat Reskrim Polresta Denpasar, Kompol Mikael Hutabarat dihubungi terpisah, memastikan kasus ini terjadi karena masalah tarik menarik motor yang pembayaran kreditnya macet.
"Untuk sementara supaya nggak beredar berita yang negatif di luar, ini pelakunya orang Bali. Pelaku penebasannya ini orang Bali. Ini bukan orang Ambon. Sudah kita tangkap (pelaku). Kita amankan di kantor (Polresta Denpasar)," tegas Mikael.
Lebih lanjut, Mikael menyebutkan, permasalahan ini tidak ada kaitannya dengan organisasi masyarakat (ormas) di Bali.
Melainkan permasalahan dipicu masalah tarik menarik sepeda motor yang terkendala pembayarannya.
"Ini bukan masalah ormas, tapi ini masalah pribadi masing-masing. Nggak ada hubungannya dengan sebuah ormas di Bali, atau ormas apalah."
"Nggak ada. Ini antara kelompok debitur dan kreditur. Masalah terik menarik finance. Bukan ada masalah perang apa. Nggak ada," tegasnya.
Baca juga: Perempuan Asal Pati Ditemukan Tewas di Kos Mayong Jepara, Ini Kata Polisi
4. Sudah ada 7 tersangka