Pembunuhan di Malam 1 Suro di Kediri, Sang Ibu tak Dengar Anaknya Berbuat Keji Terhadap Menantunya
Bahkan, sesaat sebelum pembunuhan itu, tetangga sekitar juga tak mendengar suara keributan dari dalam rumah pelaku.
Editor:
Hendra Gunawan
Luka di bagian tangan ANH karena dicakar oleh istrinya saat mencekik lehernya.
Dia pun mengaku telah membunuh istrinya karena cemburu.
"Setelah kita dalami dan interogasi tersangka, ada alur cerita yang menurut kami tak sesuai. Karena kita melihat ada keadaan tubuh dari suami itu yang terdapat luka. Setelah kita tanyakan luka itu, suaminya mengakui telah membunuh istrinya," terang Kasat Reskrim Polres Kediri AKP Rizkika Atmadha, Selasa (10/8/2021).
Akibat perbuatannya pelaku kini harus mendekam dibalik jeruji besi Mapolres Kediri.
"Pelaku kita kenakan dengan Undang - Undang KDRT Pasal 44 Ayat 3 dengan ancaman hukuman mencapai 15 tahun penjara," pungkas Kasat Reskrim Polres Kediri AKP Rizkika Atmadha.
ANH tega membunuh istri yang telah memberinya dua anak itu hanya gara-gara melihat percakapan atau chat di ponsel Eka Rini.
Hal itu terjadi pada Senin (9/8/2021) malam.
Saat itu ANH mengecek ponsel Eka Rini dan melihat ada percakapan dengan pria lain yang diduga selingkuhan sang istri.
Seketika ANH naik darah dan berselisih dengan sang istri hingga akhirnya tega membunuhnya.
Setelah Eka Rini tak bernyata, ANH pun menyusun skenario palsu dengan menyebut istrinya tewas karena bunuh diri.
Sosok Ainun
Kondisi sebenarnya Ainun diungkapkan Kepala Desa Wonojoyo, Dwi May Susanto.
Ternyata, ANH yang seorang sopir ini ternyata baru dipecat atau di PHK dari tempat kerjanya.
Pemecatan warga Desa Wonojoyo Kecamatan Gurah Kabupaten Kediri Jawa Timur ini terjadi tiga minggu sebelum dia nekat membunuh istrinya.
Dwi May Susanto, mengungkapkan, kondisi ANH diketahui dari laporan warga kepadanya.